Saya lagi main di warnet sekalian buka Kompasiana versi dekstop, hehehe kangen juga sih. Soalnya Laptop saya ketinggalan di Semarang jadi ga bisa buka K di rumah.Mumpung lagi senggang atau selo saya menyempatkan main ke warnet, yang lain liburan tahun baru di tempat tempat wisata menarik, saya malah main ke warnet hiks.
Sekalian saja saya mau buat artikel dan saya publish,putar otak mau nulis bahasan tentang apa akhirnya saya buat saja tulisan tentang saya dan mancing. Sebenarnya saya gak punya hobi mancing, hobi saya jalan jalan dan makan hehehe karena ini di ajak sama sahabat saya dan ada unsur jalan jalan dan di akhiri dengan makan saya pun mau. Sekalian merefresh fikiran agar tidak jenuh dengan kegiatan sehari hari.
Tiap orang pasti punya fobia atau ketakutan tentang suatu hal, lha saya punya ketakutan terhadap dua binatang yang bener bener saya ogah untuk memegang. Saya paling takut sama tokek dan ikan yang masih hidup, kalau ikannya masih kecil sebesar jari kelingking saya masih berani memegangnya. Tapi kalau ikannya besar boro boro memegangnya, melihatnya saja saya sudah bergidik ketakutan. Tapi kalau ikannya sudah mati dan sudah dimasak baru saya berani memegang dan memakannya. Hahaha aneh ya?
Teman saya sebenarnya sudah tahu saya penakut sama ikan, tapi saya mau untuk menemaninya memancing dengan satu syarat kalau nanti dapat ikan dia yang pegang dan melepasannya dari kail. Dengan berat hati teman saya mengiyakan.
kami pun tiba di tempat memancing, bukan tempat memancing yang sudah tersedia ikannya, tapi ini tempat memancing di daerah tambak dekat laut di sekitar pantai utara jawa. Gerimis kecil mulai menemani padahal hari sudah beranjak siang. Kami memancing dengan tetap menggunakan jas hujan. Berbekal udang seharga lima ribu sebagai pakan ikan dan saya membawa bekal roti bantal dan air mineral sebagai pengobat jemu. Soalnya saya orangnya bosanan betul apalagi dengan kegiatan yang bukan hobi saya.
satu jam, satu setengah jam sudah ikan pun tiada yang mau memakan umpan. Saya mulai bosan. Saya bilang ke teman saya, kok ga ada ikan yang terpacing. Sabar mungkin belum waktunya makan kata teman saya. Ini sudah satu jam lebih lho kata saya merajuk. Haduh.. sabar dong kata teman saya.
Wah saya sudah bosan, akhirnya pancingan saya serahkan ke teman saya dan saya memilih melihat sambil berkeliling melihat pemandangan tambak. Sesaat kemudian teman saya berteriak memanggil "hoi... iki dapat lumayan besar" setelah saya mendekat ternyata yang di dapat ikan bandeng, akhirnya di lepas lagi ke tambak karena memang ikan bandeng di pelihara di tambak dan yang kami pancing bukan bandeng melainkan ikan lain.
setelah dua jam lebih mulailah satu persatu ikan memakan umpan dan dapat terpancing oleh teman saya, sedangkan saya cuma melihat dan sesekali memakan bekal yang saya bawa.
Jam menunjukkan pukul 3 sore akhirnya kami memutuskan untuk pulang, karena saya tak henti hentinya mengajak pulang bukan apa apa karena perut yang sudah memanggil manggil untuk di isi. Teman saya punberucap mancing sama kamu tuh aneh seperti mancing sendiri, saya cuma bisa tertawa......
Petualangan hari itu pun berakhir dengan mie ayam jamur gratisan dari dia. Asyiknya hehehe
Comal, 02 Januari 2015