Menulis apa saja yang ada di fikiran dan di hatimu sekarang, dari pada kita bingung menuangkan rasa kegalauan. Mending tuangkan dalam tulisan,bisa dalam bentuk puisi, cerpen, atau curahan hati, atau opini juga bisa. Tidak masalah orang lain berkomentar seperti pribadi mereka, yang penting rasa sebak di dada sudah keluar dengan cara yang baik.
Ketika temanmu sibuk dan tidak ada waktu untuk mendengarkan keluh kesahmu, tuliskan saja apa yang ada di fikiranmu sekarang, ya sekarang jangan di tunda tunda nanti akan menjadi berkepanjangan. Dan rasa itu akan semakin sesak didada. Tuliskan saja kata-kata yang ada difikiranmu, biar ms word dan papan keyboard menjadi pelampiasan energi negatif yang akan keluar. Semoga menjadi energi positif setelah semua tertuang dalam ms word.
Menulis bisa jadi penyegaran hati lho, disamping membaca. karena siapa tahu kita saat ini sedang tidak bisa pergi kemana-mana tapi dengan menulis kita bisa berselancar dengan fikiran kita yang akan tertuang dalam bentuk tulisan.
Rangkailah kata-kata indah yang ada dalam fikiranmu untuk mengatasi kegalauan, tapi ingat jangan sumpah serapah. Bolehlah kita menulis sumpah serapah, tapi untuk konsumsi pribadi dan jangan di tayangkan di media yang cakupannya bisa menyebar kemana-mana. Silahkan tulis kata-kata makian tapi jangan disimpan ya, kalau perlu hapuslah segera. Tiada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang tidak punya rasa sakit hati atau ingin memaki kepada seseorang yang membuatnya sakit hati.
Tapi jangan menulis yang asal, dalam hal ini seluruh fikiran – fikiran yang mungkin akan berakibat kurang baik terhadap diri sendiri atau orang lain. Kita harus punya kontrol pribadi terhadap diri kita sendiri. Gak mau kan, tulisan kamu yang telah di buat ternyata kata-katanya terlalu menjelek-jelekan orang lain. Itulah butuhnya kontrol pribadi. Kalau mau membuat tulisan yang penuh konflik, buat dalam fiksi aja. Penulis adalah sutradara dalam cerita tersebut.
Menulis juga bisa membunuh waktu, ya sama seperti membaca. Menulis dan membaca seperti dua sahabat yang tidak bisa terpisah. Ada tulisan maka ada bacaan pula. Dengan menulis kita bisa bermenit menit bahkan sampai hitungan jam untuk bisa merangkai kata-kata. Di samping itu bisa memeras otak juga. Otak akan terlatih untuk berfikir, mencari kata-kata yang tepat untuk di tuangkan.
Susah ya? Iya... saya juga, tapi saya belajar dan belajar terus. Ini saja masih belajar, makanya timbul tulisan ini. Tulisannya aneh ya, sok menggurui. Tapi sebenarnya tulisan ini di tujukan untuk diri sendiri. Biar lebih semangat dalam membuat coretan-coretan.
Semangat belajar menulis
Comal, 22 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H