Nangka muda, merupakan bahan dasar dari salah satu makanan khas dari kota saya, Pekalongan.  Terbuat dari Nasi yang berlaukkan  nangka muda yang di cincang kasar tak beraturan, serta berbagai macam bumbu. Yang kemudian di kukus dan dicampur  dengan bumbu dan parutan kelapa, sangat menggoda selera makan .  Apalagi jika di makan di pagi hari di temani dengan selembar gorengan tempe hangat serta teh panas legit, tentu akan mendapatkan sensasi yang berbeda dari
makanan kampung ini.
Entah dari kapan makanan ini ada, sejak saya kecil makanan ini sering mengisi meja makan keluarga saya di pagi hari. Memang makan sego megono enaknya untuk sarapan dan di kala lapar di malam hari. Jika anda ke Pekalongan, anda akan sering melihat deretan warung-warung makan atau warung lesehan yang menyajikan makanan khas ini. Harganyapun cukup murah, yang jelas  tidak sampai membuat jebol kantong anda.
Di Pekalongan sendiri, makanan ini menjadi salah satu makanan favorit, dari anak kecil sampai orang tua , dari yang miskin sampai yang kaya, semua  suka dengan sego megono. Tak jarang teman-teman saya yang pergi merantau jauh dari kampung halaman sering merindukan sego megono, bahkan ada teman yang berada di Jepang sana mengubah nama profilnya di salah satu jejaring sosial menjadi "....kangen sego megono..."  (nama di potong demi privesi ) untuk menunjukkan rasa kangen menyantap sego megono.Ya, sego megono merupakan makanan sederhana yang sangat merakyat dan banyak di sukai oleh orang Pekalongan, makan yang menjadi salah satu ciri khas dari kota Pekalongan, selain tauto dan kripik tahu. Jika anda kebetulan mampir di kota kecil itu, tidak ada salahnya jika anda mencicipi makanan merakyat ini. Apakah anda berminat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H