Waktu merupakan nikmat Allah SWT yang sangat berharga, sehingga menuntut manusia untuk pandai menjaga dan menggunakannya secara cermat dan bermanfaat agar memperoleh hasil yang berkualitas. Kami memahami bahwa waktu terus bergerak tanpa henti dan sudah menjadi kewajiban manusia di bumi untuk beribadah kepada Allah (QS Ad-Dzariyat: 56).
Maka dari itu, mari berusaha menunaikan ibadah dalam keadaan apapun dan gunakan kesempatan dengan baik dan benar agar kita selalu dalam mahabbah dan rahmat Allah SWT. Kesadaran ini penting agar kita tidak terlena seiring berjalannya waktu, melakukan banyak hal yang tidak bermanfaat sehingga menyesal di akhir.
Sebaliknya, kita selalu melakukan dan bertindak dalam hal-hal yang membawa kebaikan dan manfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Rasulullah bersabda:
Â
Artinya: "Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)
Sebagai bagian dari meningkatkan taqwa, kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Karena waktu adalah hal yang paling berharga. Masa lalu tidak akan pernah kembali dan terulang kembali. Anda tidak dapat membeli waktu. 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam dan seterusnya tidak dapat diubah, ditambah atau dikurangi.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang". [HR Bukhari, no. 5933]
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Bathal. Beliau mengatakan "makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya yang sehat. Barang siapa yang mendapatkan seperti ini maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya. Dan diantara bentuk bersyukur ialah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya, dan barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini maka dialah orang yang telah tertipu".
Baca juga :Â Mari Perbanyak Amal Jariyah dengan Bersedekah!
Dan seperti yang kita lihat sekarang, banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kelalaian, banyak yang menyia-nyiakan waktu luang dan kesehatan tubuh, padahal Allah Ta'ala meminta pertanggungjawaban setiap nikmat yang dilimpahkan kepada mereka.
"Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi setiap muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar benar merugi. Dan waktu yang berlalu tidak mungkin bisa kembali selamanya" (Risalah Al-Waqtu Anfus laa Ta'ud, hal. 3).