Menjalankan ibadah sunnah di hari yang diberkahi seperti Idul Adha tentu menjadi hal yang spesial bagi umat Islam. Ada ibadah sunnah seperti puasa sebelum Idul Adha yaitu puasa tarwiyah dan puasa Arafah. Untuk mencapainya, Anda harus membaca niat puasa tarwiyah dan arafah sebelum Idul Adha. Puasa sunnah ini membawa pahala bagi yang menjalankannya. Namun, jika tidak melaksanakan tidak apa, karena merupakan ibadah sunnah yang mana jika dilaksanakan akan mendapat pahala dan keutamaannya, jika tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa. Tentu saja, banyak keutamaan dan itu membuat umat Islam melakukan ibadah ini. Tentu kita harus mengikuti tata cara yang benar agar Allah SWT dapat menerima ibadah ini. Apakah puasa Idul Adha ini berbeda dengan puasa lainnya? Simak penjelasan lengkapnya melalui pembahasan di bawah ini.Â
1. Niat Puasa TarwiyahÂ
Puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini berkaitan dengan peristiwa Nabi Ibrahim ketika mendapat wahyu dari Allah SWT, yaitu perintah membunuh Nabi Ismail AS yang tak lain adalah putranya. Dalam hal ini, Nabi Ibrahim AS sebenarnya mencerminkan (rawwa-yusawwi dalam bahasa Arab) mimpi yang dilihatnya dan sebagai wahyu dari Allah SWT. Untuk melaksanakan puasa Tarwiyah, Anda dapat membaca niat di bawah ini :
Â
Nawaitu shauma tarwiyah lillhi ta'l.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah SWT."
2. Niat Puasa Arafah
Niat Puasa Arafah Berbeda dengan puasa Tarwiyah, puasa berikutnya yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah puasa Arafah.
Nawaitu shauma Arafah lillhi ta'l.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah karena Allah SWT."
Namun sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad adalah berpuasa dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai tanggal 9 Dzulhijjah. Dan sebaiknya niat puasa tarwiyah dan arafah dibacakan dalam hati seperti halnya puasa ibadah lainnya. Ada sebuah hadits Nabi yang mengatakan tentang hari terbaik ibadah, yaitu :
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa 'Arofah? Beliau menjawab, "Puasa 'Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim no. 1162).