Mohon tunggu...
Desi Maryati
Desi Maryati Mohon Tunggu... -

Ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Tergiur Tempat Berbelanja Ber-AC

6 September 2012   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja adalah satu hal yang umumnya disukai banyak orang, terutama kaum hawa. Entah itu 1kali dalam 1bulan, atw bahkan mungkin lebih. Entah itu untuk kebutuhan primer atau bahkan kebutuhan lainnya yang terkadang tidak terlalu penting.

Berbelanja kebutuhan sehari2 bagi pegawai kantoran lazimnya dilakukan setiap kali rekening bertambah dikala gajian. Karena memang begitulah adanya pendapatan yang didapat seorang pegawai kantoran berpenghasilan skala bulanan. Termasuk saya yang juga berpenghasilan bulananan.

Suatu waktu saya berbelanja peralatan tulis disebuah toko alat tulis yang terletak tak jauh dari rumah, kebetulan memang terdapat pasar kecil yg menjual  berbagai kebutuhan seperti Makanan, pakaian, bahkan ada beberapa yg menjual barang2 tersier. Ditoko alat tulis itu, saya membeli beberapa buah bolpoin, pensil mekanik, dan beberapa kebutuhan lainnya. Kebetulan sekali disebelah toko alat tulis tersebut ada sebuah toko pakaian. Iseng saya masuk kedalamnya untuk melihat2, pilihan jatuh kepada sebuah pakaian berbahan kaus berwarna merah bata kombinasi coklat dengan motif bintang2, iseng juga saya tanyakan dengan harapan harganya bisa terjangkau dengan uang yang saya miliki. Pucuk dicinta ulam tiba, harganya ternyata sangat terjangkau dan layak dengan bahan dan motifnya, hanya 40rb rupiah. Tak terlalu mahal pikir saya. Dan saya pun membelinya.

Beberapa hari kemudian, salah seorang sepupu mengajak saya berjalan2 dengan tujuan mencari satu barang untuk kado. Kami memasuki salah satu mall yang lumayan besar didekat Alun-alun kota Bandung. Setelah kira-kira 15menit, mata saya menangkap sesuatu yang saya hafal benar apa itu. Sebuah baju dipajang dengan merk yang cukup terkenal, berada dideretan paling depan. Motifnya sama persis dengan kaus yang saya beli beberapa hari lalu. penasaran, saya pun mendekat dan berniat melihat lebih seksama. Astaghfirullah, semuanya serba sama mulai dari model, bahan, bahkan motifnya sama semua. Tak ada yang berbeda. Yang berbeda hanyalah merk yang terpahat dibelakang bagian leher baju, dan tentunya harganya yang sangat mencolok. !69,900 rupiah dibandrolnya harga kaus itu. Alamak, itu adalah sama dengan harga baju saya dikalikan 4!!!

Pelajaran berharga untuk saya, jangan pernah menilai apapun dari merk, dari tempat yang didatangi, dan jangan hanya karena gengsi maka memutuskan untuk berbelanja di mall besar. Teliti dengan seksama jika ingin membeli apapun. Dan, jangan enggan untuk membeli barang ditempat2 yang mungkin menurut sebagian orang kotor, becek, atau panas karena tidak ada AC.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun