Harap pedang syukurku mampu menghunus hati sang pencipta. Alhamdulilah ramadhan tahun ini saya benar-benar diberikan rahmat dan hidayahNya untuk menikmati puasa ditemani sang pendamping hidup. Ramadhan tahun ini menyambut saya dengan senyuman. Gimana tidak, istri selalu menyediakan santapan sahur dengan senyuman yang hangat untuk menemani saya santap sahur. Masyallah betapa bahagianya hidup saya. Walaupun sahur saya selalu ditemani sang istri, saat buka puasa menjelang, saya terkadang dengan seorang diri ditemani rekan sejawat. Yang ada hanyalah menu ala kadarnya seperti teh hangat dan kurma. Baru beberapa jam kemudian setelah berjuang di kemacetan ibukota kami bertemu untuk memenuhi kebutuhan perut dalam metabolisme. Saya sungguh menikmati makan bersama sang istri di amigos a.k.a restoran agak minggir got sedikit. Mengapa resto?yaps warung makan di pinggrir jalan itu dapat disejajarkan dengan resto-resto berbintang (kejora). Suasana yang nyaman membuat saya betah berlama-lama sambil membicarakan sesuatu mengenai kegiatan harian kami maupun cita dan harapan berdua dalam mengarungi derasnya sungai dengan berarung jeram bersama. Sekembalinya pulang saya selalu tersenyum betapa Ramadhan menyadarkan saya untuk selalu bersyukur atas limpahan nikmat yang telah diberikanNya. Dentuman surat ar rahman membuat diri saya kecil dalam nikmat-nikmat yang telah diberikanNya. Saya hanyalah manusia hina dengan penuh kotoran yang saya perbuat sendiri. Tulalittttt…lalitttt. Gak nyambung dehh mana ada kaitannya dengan TOP 1. Ya kan TOP 1 yang mensponsori program menulis di blog kompasiana yang berhadiah jutaan rupiah geto dehh..
