Mohon tunggu...
Ade Lanuari
Ade Lanuari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Upaya Internal Generasi Z dalam Mencegah Degradasi Moral bersama Kayu Putih Aroma

29 Desember 2017   06:39 Diperbarui: 29 Desember 2017   08:07 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                               

Wacana Moral Generasi Z

Orang tua saat ini kadang suka nyindir sama anak-anak generasi Z (baca: zaman sekarang). "Jaman papa beda sama zaman kamu sekarang. Jaman papa dulu sopan santun lebih terjaga. Enggak ada perempuan yang pake baju mini dan ketat kayak sekarang. Jaman dulu laki-laki dan perempuan jarang yang berani duduk berduan di tempat sepi. 

Sekarang, masya Allah anak-anak muda kaya enggak kenal malu, anak SD aja udah berani pacaran. Pacarannya enggak nanggung-nanggung, di tempat yang sepi lagi. Belum lagi anak-anak yang suka berkelahi, tawuran, narkoba, dan lain-lain. Pusing deh mikirin anak-anak sekarang."

Mungkin ungkapan dan cuitan hati tersebut tidak hanya pernah didengar penulis, namun juga pernah didengar oleh kebanyakan orang saat ini.  Menurut penulis, apa yang disampaikan orang tua tersebut tidaklah salah sama sekali, namun tidaklah benar sama sekali. Apabila kita menelusuri lebih dalam, tentunya setiap generasi mempunyai keunikan dan ciri khasnya tersendiri. 

Generasi 80 an tentunya jauh berbeda dengan generasi 90 an, generasi 90 an tentunya jauh berbeda dengan generasi 2000 an, begitu pula seterusnya. Kenapa antar generasi bisa berbeda? Karena masing-masing generasi memiliki latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya yang berbeda-beda. Atas dasar itulah, menjadi kewajaran setiap generasi itu unik dan berbeda-beda. 

Tidak hanya itu, perubahan culture dan mind set/minda (pola pikir) juga mempengaruhi kehidupan masyarakat sosial, terutama generasi Z.

Saat ini zaman sudah berubah, dimulai dari zaman agraris ke zaman industri karena proses rasionalisasi. Dari zaman tradisional ke zaman modern. Dari zaman pra aksara ke zaman aksara. 

Perubahan merupakan suatu keniscayaan dan sunnatullah (hukum alam) yang sifatnya given,artinya merupakan pemberian dari Tuhan yang tidak bisa dinafikan. Apabila ada pihak-pihak yang menafikan, maka justru pihak tersebut akan merasa kesulitan, sempit, dan kerepotan dalam menjalankan kehidupannya. Oleh karena itu, perubahan bukan untuk ditentang, namun disikapi dengan arif dan bijaksana.

Secara jujur, terkadang perubahan membawa dampak positif dan negatif. Kadang lebih dominan positif ketimbang negatifnya, dan terkadang sebalilknya. Penulis sampai saat ini belum bisa menyimpulkan kira-kira perubahan positif ataukah negatif yang lebih dominan dialami oleh Generasi Z, namun setidaknya mengaca pada realita yang ada, satu hal mendasar yang harus menjadi pijakan generasi Z yaitu moral. 

Kenapa moral? Karena moral merupakan kunci dari kemajuan suatu generasi sekaligus bagian atau sisi yang sering disorot secara kasat mata oleh orang. Tak ayal jika ada ungkapan bahwa baik buruknya suatu generasi diukur dari moral. Apabila moral generasi baik, maka baiklah generasi tersebut, namun jika moral generasi buruk, maka buruklah generasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun