Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Buruh Menjerit, Gaji Rendah, dan Eksploitasi di Tengah Kemajuan Ekonomi

27 Agustus 2024   05:03 Diperbarui: 27 Agustus 2024   05:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)

Di tengah kemajuan ekonomi yang diharapkan membawa kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat, kenyataan pahit masih dialami oleh para buruh. Meski indikator ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, nasib para pekerja seakan terpinggirkan dari arus kemakmuran. Gaji rendah dan kondisi kerja yang eksploitatif menjadi dua masalah utama yang harus segera diatasi. Kali ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai permasalahan yang dihadapi oleh buruh di berbagai negara, serta solusi yang dapat diupayakan untuk mengatasi ketidakadilan ini.

Realitas Buruh di Tengah Kemajuan Ekonomi

Kemajuan ekonomi seharusnya tidak hanya dilihat dari angka pertumbuhan GDP atau keberhasilan perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga bagaimana kemajuan tersebut dirasakan oleh setiap individu, terutama mereka yang berada di lapisan bawah masyarakat. Para buruh adalah tulang punggung industri dan perekonomian, namun sayangnya, mereka sering kali mendapatkan imbalan yang tidak sebanding dengan jerih payah dan kontribusi mereka.

Gaji rendah yang diterima oleh para buruh sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Hal ini memaksa mereka untuk bekerja lebih lama, bahkan melebihi batas jam kerja yang manusiawi, demi mencukupi kebutuhan keluarga. Padahal, setiap orang berhak mendapatkan upah yang layak sesuai dengan kontribusi yang diberikan serta jaminan kondisi kerja yang aman dan manusiawi.

Eksploitasi terhadap buruh tidak hanya berdampak pada kesejahteraan mereka, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Kondisi kerja yang tidak aman, jam kerja yang panjang, dan tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Para buruh yang dieksploitasi juga sering kali tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri, sehingga mereka terperangkap dalam lingkaran kemiskinan tanpa ada harapan untuk memperbaiki keadaan.

Ketidakadilan Upah dan Kondisi Kerja

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh buruh adalah ketidakadilan dalam hal upah. Meskipun banyak perusahaan yang mencatatkan keuntungan besar, sebagian besar buruh masih menerima upah yang jauh dari layak. Menurut data dari berbagai organisasi buruh, upah minimum yang diterapkan di banyak wilayah sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, papan, dan sandang. Hal ini semakin diperparah dengan tingginya biaya hidup di kota-kota besar, di mana banyak buruh tinggal dan bekerja.

Ketidakadilan upah juga terlihat dari adanya kesenjangan yang signifikan antara gaji buruh dengan gaji manajemen atau eksekutif perusahaan. Sementara manajemen puncak menikmati kenaikan gaji dan bonus yang besar, buruh justru sering kali harus berjuang untuk mendapatkan kenaikan upah yang kecil. Ini menciptakan ketimpangan yang semakin lebar antara kaya dan miskin, yang pada akhirnya mengancam stabilitas sosial.

Selain masalah upah, kondisi kerja yang eksploitatif juga menjadi sorotan utama. Banyak buruh yang harus bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan tidak sehat. Lingkungan kerja yang berbahaya, kurangnya alat pelindung diri, dan minimnya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja menjadi masalah yang sering diabaikan. Hal ini tidak hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan buruh, tetapi juga mengurangi produktivitas mereka.

Dampak Eksploitasi Buruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun