Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Revolusi Bangsa Babi

11 April 2024   00:29 Diperbarui: 11 April 2024   00:38 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah hutan belantara yang subur, hiduplah sekumpulan babi liar, mereka berbentuk unik, berkepala babi berbadan seperti manusia, tidak diketahui asal usul mereka, namun mereka sangat ditakuti oleh manusia, dan manusia sangat ingin menyingkirkan spesies tersebut. Para babi itu hidup damai, mereka dipimpin oleh seekor babi jantan bernama Banteng. Banteng adalah pemimpin yang bijaksana dan adil, dia selalu berusaha menjaga keharmonisan di antara anggotanya.

Namun, tidak semua babi memiliki sifat yang baik. Ada yang jahat dan munafik, seperti babi betina bernama Kencana. Kencana selalu iri dengan kedudukan Banteng dan bercita-cita untuk menggantikannya.

Di sisi lain, ada babi baik hati bernama Surya. Surya adalah babi yang selalu mengutamakan kepentingan kelompok daripada dirinya sendiri. Dia selalu siap membantu sesama babi tanpa pamrih.

Suatu hari, datanglah sekelompok pemburu yang berniat untuk menangkap babi-babi tersebut. Banteng yang cerdik segera menyusun rencana untuk melawan para pemburu tersebut. Namun, Kencana melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk menyingkirkan Banteng dan mengambil alih kekuasaan.

Dengan liciknya, Kencana memberitahu para pemburu tentang keberadaan babi-babi itu. Para pemburu pun segera datang dengan senjata mereka yang mematikan. Banteng dan Surya bersama-sama memimpin pertahanan, sementara Kencana bersembunyi di balik semak-semak.

Pertempuran pun tak terhindarkan. Banteng dan Surya bersama babi-babi lainnya berjuang dengan gigih melawan para pemburu. Namun, kekuatan para pemburu terlalu besar. Banteng terluka parah, namun dia tetap bertahan untuk melindungi kelompoknya.

Saat itu lah Kencana melihat keberanian sejati. Melihat Banteng yang terluka parah tetap bertahan demi melindungi kelompoknya, membuat hatinya tersentuh. Tanpa pikir panjang, Kencana melompat keluar dari persembunyiannya dan bergabung dalam pertempuran.

Dengan bantuan Kencana, akhirnya para pemburu berhasil diusir dan keadaan pun kembali aman. Banteng, meskipun terluka parah, berhasil selamat berkat pengorbanan dan keberanian semua anggotanya.

Dari kejadian itu, Kencana belajar arti sebenarnya dari kepemimpinan dan keberanian. Dia belajar bahwa kekuasaan tidak selalu harus diperoleh dengan cara licik dan kejam. Keberanian, pengorbanan, dan kebaikan hati adalah kunci utama untuk menjadi pemimpin yang baik.

Setelah pertempuran melawan para pemburu, kehidupan di antara babi-babi itu kembali tenang. Banteng, meskipun masih dalam masa pemulihan, tetap memimpin dengan bijaksana. Dia juga memberikan kesempatan kepada Kencana untuk membuktikan kesetiaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun