Mohon tunggu...
Galih Noersewan
Galih Noersewan Mohon Tunggu... -

senyum 1jam/hari

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mendengar Obrolan Sarapan

31 Maret 2012   18:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini seperti hari biasanya, aku mengawali aktivitasku dengan sarapan di warung sebelah dan ngobrol dengan para buruh serta awak perusahaan otobus yang biasa mampir di warung.

Ikut aku dengan obrolan mereka, yang sebagian besar "sambat"  dengan keadaan negara ini sekarang. Mereka beropini, kalau lebih nyaman hidup dikala orde baru daripada sekarang. Aku hanya mengikuti saja obrolan mereka. Banyak yang dibandingkan dengan sekarang, seperti opini seorang sopir bus yang mengatakan bahwa lebih mudah mencari penumpang dulu daripada sekarang. Juga opini seorang buruh bangunan yang mengatakan jika sekarang sembako mahal dan secara otomatis biaya hidup juga mahal. Mereka juga mempertanyakan, Program Pendidikan gratis yang sampai sekarang belum juga dirasakan oleh anak-anak mereka. Selain itu mereka juga malah mentertawakan para wakil rakyat yang begitu tega melakukan korupsi terhadap uang rakyat.  Memang ironis kelihatannya.

Di Dalam obrolan itu, aku hanya diam dan membayangkan, apakah 10 tahun kedepan Negara masih seperti ini? Lebih hancur? atau menjadi lebih baik?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun