Akhirnya teman saya memutuskan untuk kembali ke hotel, sementara saya masih mau mencari restoran yang tidak ramai dan makanannya cocok untuk selera saya. Setelah berkeliling dan sempat juga mampir di beberapa toko di kawasan itu akhirnya saya putuskan untuk makan di restoran yang tepat ada di sebelah hotel. Tempatnya sepi jadi saya masuk saja ke situ.
Saya pun bertanya apakah saya bisa memesan menu yang bukan paket (daging panggang) karena di kaca restoran ditawarkan menu paket.
Pegawai restoran tersebut mengatakan bisa dan dia pun memberikan saya menu. Saya bingung mau pesan apa dan saya minta dia untuk merekomendasikan makanan yang enak. Dia pun memilihkan sup iga sapi dan nasi untuk saya. Ok ... saya pun menuruti sarannya.Â
Agak lama saya menunggu tapi akhirnya datang juga pesanan saya. Ketika disajikan saya jadi teringat makanan yang sering ditunjukkan di drama Korea. Wah, bisa makan seperti di film-film (norak ya ...😀).
Soup disajikan di mangkuk hitam dan panas, kemudian nasinya diletakkan di mangkuk kecil dengan tutup, lalu ada kimchi juga. Nah sebelum makan pelayan mengajari saya cara makannya.
Dia melepaskan daging iga dari tulangnya kemudian mengguntingnya menjadi kecil-kecil agar mudah dikonsumsi. Jadi kita tidak perlu menggerogoti iga yang bertulang tersebut. Wah enak dan mudah sekali jadinya.
Setelah selesai, saya pun dipersilakan makan. Pegawai (atau mungkin manajernya) yang tadi menerima saya mendekati dan mengucapkan terima kasih kepada pelayan tersebut dan dia pun mempersilakan saya makan.
Saya langsung menyantap hidangan yang ada di depan saya ... wuah enak sekali rasanya. Manager tadi kembali lagi ke meja saya dan menanyakan bagaimana rasanya (dalam bahasa Korea ... saya hanya mengerti kata 'enak' dalam bahasa Korea jadi saya asumsikan kalau dia bertanya apakah enak makanannya), tanpa ragu saya jawab 'ma-shit-da', lalu dia mengatakan 'masshiseoyo'. Nah loh ... kok dia menggunakan kata itu?
Saya tahu arti kedua kata tersebut tapi kenapa dia menggunakan kata yang berbeda dengan saya ya? Saya jadi penasaran kenapa begitu tapi dia tidak menjelaskan. Mungkin karena bahasa Inggrisnya terbatas jadi dia tidak bisa menjelaskannya.Â
Setelah makan dan merasa kenyang akhirnya saya kembali ke hotel. Ketika sedang menunggu lift saya berjumpa lagi dengan manager tadi. Dia pun dalam bahasa korea menanyakan apakah saya tinggal di hotel yang ada di lantai atas dan saya jawab ya. Dia lalu tersenyum dan melambaikan tangan.Â