Kyoto mendapat julukan sebagai kota seribu kuil. Jadi tidak heran jika salah satu tujuan wisata yang ditawarkan adalah mengunjungi berbagai macam kuil. Terus terang jika harus mengunjungi kuil-kuil yang ada di sana satu per satu, tentu melelahkan dan membosankan (untuk saya). Oleh karena itu, saat berada di Kyoto, hanya beberapa kuil saja yang masuk dalam daftar tempat-tempat yang patut dikunjungi.Â
Di tulisan sebelumnya saya bercerita tentang perjalanan saya ke Gion district yang tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Ketika pergi ke Kiyuzu-dera saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa.Â
Saat teman saya dan saya turun dari bus di daerah Higashimaya, kami sempat kehilangan arah karena kami berpegang pada google map yang tenyata justru membuat kami agak tersesat. Beruntung kami bertemu dengan salah satu penduduk lokal yang dengan baik hati menunjukkan arah yang benar. Tidak hanya menunjukkan arah, dia malah mengantar kami.Â
Orang-orang Jepang yang kami temui selama kami di sana sangat ramah dan membantu. Mereka bahkan tidak keberatan harus ketinggalan bus karena dengan tulus ingin membantu.Â
Mengikuti arahan yang diberikan, kami melanjutkan perjalanan kami dan akhirnya menemukan tempat yang kami cari. Sebenarnya tempat tersebut tidak jauh dari tempat di mana kami turun dari bus, tetapi karena letaknya di seberang jalan dan google map menunjukkan arah yang berbeda maka kami pun berjalan menjauh sehingga membuat kami bingung. Untung kami bertemu dengan ibu muda yang menjadi penyelamat kami.
Pagi itu hujan turun rintik-rintik sehingga udaranya sejuk dan tidak panas seperti hari-hari sebelumnya. Nyaman sekali (bagi saya), karena saya memang menyukai udara dingin dan juga hujan. Aneh? Mungkin. Hujan yang awalnya berupa gerimis, lama kelamaan menjadi agak deras. Tak membawa payung, saya pun mengeluarkan jaket saya ... lumayan untuk menahan hujan, asal jangan turun hujan deras saja.
Kami pun menapaki jalan menuju Kiyumizu-dera, nah di sini baru saya mendapatkan suasana seperti di foto-foto yang biasa ditemukan di internet, brosur wisata atau majalah.Â
Terus terang daerah ini jauh lebih indah daripada Gion (kalau menurut saya). Di kiri dan kanan jalan berjejer toko-toko souvernir, oleh-oleh, dan restoran. Bangunan-bangunan mungil yang berejer di sepanjang jalan nampak indah, apalagi jika kita lihat dari atas atau bawah. Pokoknya keren.Â
Akhirnya kami sampai di Kiyumizu-dera. Dari bawah kita dapat melihat bangunan berwarna jingga yang berdiri kokoh. Untuk sampai ke bangunan tersebut kita harus menaiki beberapa anak tangga. Jumlah pengunjung sudah cukup banyak padahal hari masih pagi.Â
Ada beberapa rombongan murid sekolah yang juga mengunjungi tempat tersebut. Di belakang bangunan jingga tersebut terdapat bangunan kuil yang berwarna hitam. Untuk masuk ke dalam kuil, kita harus membeli tiket lebih dahulu, namun antreannya cukup panjang ... jadi kami putuskan untuk melihat-lihat saja dari luar.