Wahai kau pembuat kebijakan yang terhormat, dengan amat sangat kami memohon bebaskan kami dari asap rokok. Biarkan kami menghirup udara bersih, udara yang sehat tanpa asap rokok. Jangan biarkan jiwa raga kami di rusak, lindungi kami wahai pembuat kebijakan. Jangan jual kami kepada industry rokok, jangan korban kan masa depan kami, karena masa depan kami adalah masa depan bangsa Indonesia. Negara ini akan berpindah tangan kepada kami, tegakah engkau jika suatu saat nanti Negara ini akan dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki kemampuan yang tinggi.
Nikotin salah satu zat kimia berbahaya yang terdapat didalam rokok, tahukah engkau wahai pembuat kebijakkan? Zat ini masuk kedalam otak kami kemudian zat ini merusak saraf-saraf otak kami yang akibatnya kami tak dapat bersaing dengan Negara luar secara intelegensia. Kami malu, kami tak mau terus-terusan seperti ini, bantu kami wahai pembuat kebijakkan.
Selain hal itu yang kami derita adalah karbodioksida dapat menumpuk dalam paru-paru kami. Kami sangat tersiksa, akibat dari hal ini Negara yang kami cintai sudah tak dapat bersaing didunia olahraga dan ironisnya generasi penerus bangsa kami akan menjadi generasi yang sakit-sakitan dan tidak dapat bersaing lagi sehingga Negara ini akan terjajah kembali.
Awalnya kami tak terlalu khawatir akan hal itu, kami pikir hal itu hanya akan terjadi pada prokok aktif, namun betapa kagetnya kami saat perokok pasif 3kali lebih beresiko dari hal ini. Wahai kebijakkan publik hanya engkau yang dapat menolong kami, engkau wakil kami lindungilah kami jangan kau tergiur dengan hal-hal yang menjanjikan sehingga harus mengorbankan kami.
Saat ini kami resah, kami bingung banyak pihak yang memanfaatkan kebodohan kami ini. Adanya RUU Pertembakauan yang membuat kami semakin risau, janganlah wahai engkau pembuat kebijakkan mengatasnamakan kepentingan rakyat yang berekonomian rendah (contoh: petani tembakau) yang sebenarnya hal itu untuk kepentingan pribadi kamu sendiri.
Wahai pembuat kebijakkan dengarlah suara hati kami, jangan kau bersenang-senang diatas penderitaan kami yang semakin terpuruk. Cobalah engkau memikirkan nasib kami, jangan biarkan kami terperangkap seperti ini. Kami mohon demi rakyat Indonesia drop out RUU Pertembakauan karena hal itu bukan solusi yang tepat untuk kami. Karena kami hanya ingin hidup tanpa asap rokok, agar kami dapat bersaingan dengan dunia luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H