Mohon tunggu...
MARTEL ( Mari Telusuri )
MARTEL ( Mari Telusuri ) Mohon Tunggu... Administrasi - MARTEL ( Mari Telusuri )

MARTEL adalah singkatan dari Mari Telusuri, yang akan memberitakan seputar dunia politik, Hukum, budaya dan hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

GMNI Malang Nyatakan Sikap Dukungan kepada Kapolresta Malang

18 Maret 2021   12:46 Diperbarui: 18 Maret 2021   12:59 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Yongki (Ketua GMNI Malang) - Dokpri

KAPOLRESTA Malang Kota, komisaris besar Leonardus Simamarta baru-baru ini ramai di persoalkan tentang isu rasialisme yang dilontarkanNya kepada Aliansi Mahasiswa Papua.

Lantas setelah dikaji ulang permasalahannya oleh DPC GmnI Malang dari beberapa sumber berita yang beredar, DPC GMNI Malang memberi tanggapan bahwa semua yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Kota Malang adalah hanya semata-mata untuk meredam suasana panas pada saat aliansi Mahasiswa Papua yang melakukan Aksi saat itu.

Ketua DPC GMNI Malang ( Bung Yongki)  berpendapat bahwa apa yang dilakukan Komisaris Besar Leonardus Simamarta adalah bentuk ketidak sadaran dari ketegangan suasana panas dan menegangkan.

"kita di gmni sudah mengkaji persoalan itu,  dan menemukan bahwa apa yang dilakukan pihak kepolisian Malang Kota itu tidak di sengajakan tapi memang bahwa dalam situasi yang panas dan ada oknum demonstran dari teman-teman Papua yang saat melakukan Demo merusak beberapa Fasilitas kepolisian, sehingga Pihak Keoplisianpun harus bertindak" Pungkas Yongki"

Bung yongki juga berpendapat bahwa persaolana tersebut agar menjadi pelajaran penting dalam melakukan demonstrasi.  Bung Yongki juga mengingatkan agar teori-teori demontarsi harus di pelajari agar demo tidak dipandang sebagai suatu kelompok masa yang seolah dikirim untuk berperang. Apa lagi dari kelompok intelektual seperti amahasiswa.

"Bagi saya sebelum demo kita harus pelajari materi-materi aksi,  agar tidak mudah terjebak, atau juga ringan tangan merusaki fasilitas publik. Demo Mahasiswa itu mencari pokok masalah dan menawarkan solusi bukan mencari masalah lalu menawarkan konflik" perubahan itu dinamis berputar sesuai zaman" Tutup Yongki"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun