Mohon tunggu...
GERBANG MUNTE
GERBANG MUNTE Mohon Tunggu... Wiraswasta - WILL BE

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa yang Lebih Berbahaya, Covid atau Minyak Goreng?

17 Maret 2022   12:32 Diperbarui: 17 Maret 2022   12:41 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dua tahun dunia  dipusingkan dengan masalah Covid 19, tidak sedikit yang jatuh korban, diperkiraan diseluruh penjuru  dunia melewati angka jutaan yang sudah meninggal karena Covid, belum lagi yang menderita jatuh miskin karena  kehilangan pekerjaan karena Covid. Persoalan ini menjaadi isu utama di seluruh dunia. Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang dilanda Covid, pemerintah berusaha keras dan berupaya mencari solusi bagaimana mengantisipasi Covid 19. Salah satu cara yang dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid adalah menjaga jarak, pemerintah selalu mengawasi dengan ketat supaya tidak ada kerumunan. Awalnya cara ini dianggap salah satu cara jitu untuk mengurangi penyebaran Covid, rakyat meski merasa berat tapi demi kesehatan dan mengurangi penyebaran Covid rakyat dapat menerima dan berusaha untuk melaksanakannya. Pemerintah sudah membuktikan untuk efek jera bahwa setiap ada kerumunan yang mengumpulkan jumlah massa yang banyak dijatuhi hukuman penjara.

Disatu sisi pemerintah ingin rakyat tetap memetuhi protokol kesehatan, tetapi disisi yang lain pemerintah lupa atau sengaja lupa dengan hal apa yang sudah disampaikan, tidak sedikit kerumunan dalam jumlah massa yang banyak yang dibuat oleh para pejabat mulai dari pusat sampai daerah, anehnya kerumunan itu tidak pernah dipersoalkan seolah kalau pejabat pemerintah yang membuat kerumunan Covid tidak ada, fenomena ini menimbulkan sikap apatis dan cendereng beranggapan bahwa sebenarnya Covid itu tidak separah yang diumumkan oleh pemerintah, belum lagi persoalan-persoalan yang muncul yang membuat rakyat semakin menderita, langkanya minyak goreng, naiknya harga bahan pokok apalagi menjelang bulan Ramadhan, diberbagai daerah banyak ibu-ibu antri berdesakan demi sekilo minyak goreng, mereka tidak takut dengan covid, dan pemerintah juga tidak ada larangan lagi untuk berkerumun karena minyak goreng. Pertanyaannya saat ini adalah apakah Covid sudah menghilang? atau apakah karena ketidak berdayaan pemerintah untuk menstabilkan harga sehingga pemerintah menutup mata? 

Isu-isu yang muncul saat ini ditengah-tengah masyarakat dan pemberitahuan tentang berbagai macam varian baru Covid tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk berburu dan berkerumun demi sekilo minyak goreng dan bahan pokok lainnya.Siapa yang sesungguhnya yang lebih berbahaya, Covid 19 kah atau Minyak Goreng?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun