Mohon tunggu...
Grant Gloria Kesuma
Grant Gloria Kesuma Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Mari menulis!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Berkenalan dengan Imunisasi MR

24 Juli 2018   21:48 Diperbarui: 25 Juli 2018   18:36 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak."

Bagaimana Imunisasi Melindungi Masyarakat?

Apabila dalam suatu masyarakat sebagian besar anak sudah mendapat imunisasi, maka penyebaran penyakit menular dapat dikendalikan karena ada kekebalan komunitas. Tetapi apabila dalam suatu masyarakat jumlah anak yang diimunisasi sedikit, maka penyakit menular masih dapat menyebar melalui anak-anak yang tidak diimunisasi. Lalu, jika dalam suatu masyarakat banyak yang belum diimunisasi maka penyakit menular akan mudah menyebar di seluruh masyarakat tersebut.

Siapa saja yang harus mendapatkan imunisasi MR?

Imunisasi MR diberikan kepada seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun.selama masa kampanye yang diadakan oleh pemerintah. Selanjutnya imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia:

  • 9 bulan
  • 18 bulan, dan
  • Kelas 1 SD/sederajat melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS

Apakah setelah pemberian imunisasi MR ada efek sampingnya?

Vaksin MR yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan telah mendapat izin dari BPOM. Vaksin ini aman. Tidak ada efek samping. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi. Apabila ada hal yang serius, langsung tanyakan pada dokter atau puskesmas tempat anak diberikan suntikan imunisasi.

Narasumber kampanye hari ini menyarankan agar jangan mengusap-usap bekas suntikan dengan tangan. Tangan kita mengandung banyak bakteri karena terkadang kita secara tidak sadar memegang pegangan pintu atau pegangan tangga yang sering dipegang orang. Bakteri dari sana lalu menempel di tangan kita. Sebaiknya bekas suntikan diberi kapas saja, jangan diusap-usap atau digosok-gosok dengan tangan.

* * *

img-20171123-wa0000-5b585fe36ddcae3b733b4b69.jpg
img-20171123-wa0000-5b585fe36ddcae3b733b4b69.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun