Sejak pagi hujan mengguyur Palembang, akhirnya saya telat kerja. Seluruh jaket saya nyaris basah kuyup sembari menunggu bus. Nasib... Untunglah saya tadi udah sms sama rekan satu kantor kalo saya bakal datang telat. Sampai di kantor belum ada kerjaan menanti. Lalu apa yang saya lakukan? Coba tebak! Chatting sama salah satu cewek di FB, hahaha...! Ngomongin tentang ujan. Dan basa-basi singkat tentang aktivitasnya sekarang. Bla... bla... bla... anything that could make her smile on her lips fissure!
[caption id="" align="aligncenter" width="405" caption=">>Selamat menikmati hujan...! ^^"][/caption] Akhirnya dari balik meja kerja, sembari melihat titik-titik bening itu tumpah di jalan raya dan sebagian mengetuk-ngetuk kaca jendela, jadilah coret-coret puisi kecil ini. Tak lupa sebelumnya saya telah mengirimi si cewek temen chatting saya itu puisi ini via sms. Hope she like it... like I like her! "Hujan mengguyur bumi, menyegarkan udara yang meradang... Hujan adalah doa para petani yang menyuapimu dengan cangkul dan bibit yang disebar Hujan membuat kita berhenti sejenak, menikmati waktu bercengkeranma bersama teman atau keluarga lebih dekat... Hujan adalah anugerah yang sering terabaikan Percayalah, habis hujan 'kan terbit pelangi seperti frasa kehidupan kita... Selamat menikmati hujan!" Catatan: Gara-gara hujan kok saya jadi sok romantis nan puitis gini ya, hehe...! ^^ >>Sumber : http://glory2go.multiply.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H