Tes hasil belajar adalah sebuah tes yang digunakan untuk mengukur dan menilai penguasaan peserta didik  terhadap materi yang telah diajarkan dan juga untuk melihat tingkat kemajuan belajarnya. Dalam dunia pendidikan, terdapat berbagai macam tes yang dilakukan oleh seorang pengajar/ pendidik  kepada peserta didik. Jenis tes hasil belajar ini merupakan pengelompokkan jenis tes berdasar pada hasil belajar yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Atas dasar ini tes dibedakan menjadi empat jenis, yakni tes formatif, sumatif, penempatan, dan tes diagnostik.
1. Tes Formatif
Penilaian formatif ini biasa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Di sekolah-sekolah penilaian formatif ini biasa dikenal dengan istilah "ulangan harian". Materi dari penilaian formatif ini pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang telah diajarkan. Butir-butir soalnya terdiri atas butir-butir soal, baik yang termasuk kategori mudah maupun yang termasuk kategori sukar (Sudijono, 2005 : 71). Penilaian Formatif juga berguna dalam menganalisis materi pembelajaran, dan prestasi belajar siswa, dan efektifitas guru Wally Guyot (1978).Â
Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar atau setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Penilaian formatif memiliki sifat berkesinambungan dan mengidentifikasi objektif pembelajaran baru dan langkah ke depan untuk memenuhi objektif pembelajaran. Penilaian formatif sering kali disebut penilaian untuk pembelajaran atau penilaian edukatif, Karena digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.
Contohnya: Tes yang dilakukan setelah pembahasan tiap subtema(pembelajaran); capaian pembelajaran; tiap bab; dan lain sebaginya.
2. Tes Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain penilaian yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari penilaian sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23) Seperti halnya penilaian formatif yang dikatakan Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya "Pengelolaan Pengajaran", (Rohani dan Ahmadi, 1991: 176-179).
Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil. Dan dapat menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam program tertentu dalam wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap akhir program pendidikan dan pengajaran.
Contohnya: Tes tengah semester; Tes akhir semester; EBTA.
3. Tes penempatan
Tes Penempatan adalah tes yang dilaksanakan bilamana ada kebutuhan untuk memenpatkan setiap murid pada program pendidikan / program belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuannya. Tujuan: memahami kemampuan belajar murid , sehingga dengan pemahaman itu guru dapat menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat baginya.