Eh, ternyata justru pertanyaan pembuka dari dia sebenarnya cuma basa-basi lho. Karena habis itu dia lanjut sambil bilang,..."kalau milky coffee itu namanya kopi latte, kalau kamu namanya siapa?". Deg!, langsung tiba-tiba ada serangan mendadak di jantung. Kalau yang tadinya saya pasang muka judes dan cuek, tiba-tiba melemah dan mulai tersenyum sambil jawab..."oh, panggil saja saya Ria."
Dari situ cerita berlanjut, dari saling kasih nomor ponsel, sampai ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Nggak cuma sampai di situ, bahkan dia sudah juga saya perkenalkan dengan orangtua, kakak dan adik. Kan katanya tak kenal maka tak sayang. Makanya, biar tambah sayang ya saya kenalin ke semua anggota keluarga.
Mungkin karena seringnya berkomunikasi dan sesekali bercerita maupun sharing walaupun itu hanya melalui chatting.
Tapi semua yang kita bicarakan terasa santai, nyaman, enak dan pastinya nyambung. Dia selalu punya cara untuk kita berdua tetap berkomunikasi.
Selain komunikasi yang selalu ada setiap hari. Sama seperti halnya orang-orang yang jatuh cinta, kita juga pergi nonton, makan bareng sambil nongkrong sesekali terutama di tempat kita pertama ketemu.
Dia suka mengunjungi jika ada pameran budaya, saya sering juga diajak menemani. Senengnya yang saya rasakan saat itu apalagi selalu bersama dengan orang yang saya sayangi.
Tapi toh tidak ada yang tahu jodoh seseorang sampai di mana. Meskipun hubungan sudah terjaga dengan baik. Kalau dulu saya pikir ketika saya jatuh hati kepada seseorang, itu akan jadi yang pertama dan terakhir kalinya. Tapi ternyata saya salah.
Hari berganti hari waktu berlalu begitu cepat banyak perubahan yang sangat tak terduga. Hatinya mudah berubah. Kadang lembut, kadang sayang, kadang manis, kadang romantis tapi kadang dia mulai sangat cuek.Â
Komunikasi dengan sayapun mulai berkurang, pertemuanpun sudah tidak sering lagi. Tapi saat itu saya berharap ini hanya masa-masa 'kejenuhan' sementara dan seiring berjalannya waktu serta rasa yang ada di antara kita berdua, pasti terlewati.
Lalu apa? Ambisi dan cita-cita. Kelihatannya sih klise, tapi kenyataannya memang begitu.
Dia seorang Arkeolog, senang mendatangi banyak wilayah dan negara untuk penelitiannya. Berpetualang adalah bagian dari dunianya. Yang pada saat saya menjalin hubungan, sepertinya pada awal-awal ya memang tak masalah buat saya.