Birgitta Glory Merientiana Putri
Fakultas Magister Psikologi Universitas 17 Agustus 1945
Pada jaman sekarang teknologi serta internet berkembang sangatlah pesat, sehingga penggunaan pun menjadi salah satu kebutuhan masyarakat hampir disemua kalangan. kemudahan penggunaan serta fungsi dapat memberikan suatu insight dalam pemecahan permasalahan dikehidupan sehari-hari. menurut Newzoo (2022) pengguna ponsel hingga 170 juta. salah satu kemajuan teknologi seperti ini dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat dalam kaitan dengan menurunnya interaksi sosial.Â
masyarakat atau manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dengan orang lain dan saling membutuhkan, sehingga jika perilaku secara langsung tersebut menjadi perilaku yang lebih berfokus pada gadget akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kehidupan, salah satu fenomena sosial tersebut dinamakan phubbing. menurut abivian (2022) menyatakan bahwa phubbing merupakan suatu kecanduan terhadap smartphone secara berlebihan yang menjadikan individu tersebut menjadi acuh terhadap sekelilingnya. dengan adanya perilaku phubbing saat berada pada kondisi interaksi akan menjadikan lawan atau orang yang berada di sekitar menjadi asing dan terlupakan, dan menjadikan pergesaran norma sosial dimana cara berkomunikasi dan interaksi berubah. fenomena sosial seperti ini bisa terjadi pada remaja, karena remaja saat mengikuti gaya hidupdigital khususnya pada generasi Z serta generasi milenial. phubbing dapat mempengaruhi penurunan kualitas interaksi sosial remaja, karena dampaknya yang mengabaikan orang disekelilingnya dan juga dapat meningkatkan perilaku individu menurut penelitian (Faizah Rizqika Sugma Putri et al., 2023). kebiasaan hingga pada ketergantungan pada suatu teknologi dapat membuat remaja serin untuk mengisolasi diri dan mempengaruhi keterampilan sosial.Â
perilaku phubbing dapat dijelaskan seperti teori pembelajaran sosial bandura. teori sosial bandura menjelaskan bahwa perilaku individu terbentuk melalui proses observasi serta imitasi. dalam hal ini, remaja melihat orang yang berada disekelilingnya memakai gadget secara berlebihan akan cenderung meniru. hal ini jika minimnya komunikasi dalam pengetahuan akan dapat memperkuat kebiasaan perilaku phubbing. dikatakan pada teori uses and gratifications mengatakan bahwa proses perilaku phubbing berawal dari kebutuhan remaja untuk mengisi waktu luang, menambah pengetahuan, mencari hiburan, hingga membangun identitas secara sosial  di sosial media, sehingga kepuasan tersebut dapat membawa dampak pada hubungan sosial yang buruk.Â
fenomena sosial seperti ini mempunyai hubungan terhadap masa depan generasi. ketergantungan gadget seperti ini tidak hanya menghambat perkembangan emosional, akademik dan pada hubungan sosial mereka, oleh sebab itu perlu adanya solusi yang tepat untuk dapat memberikan saran yang dapat berguna dan diterima:Â
1. keluargaÂ
orang disekeliling terdekat merupakan keluarga, anggota keluarga dapat memberikan contoh yang baik serta bijak, sehingga dapat mempergunakan gadget sebaik dan efektif mungkin, sehingga akan dapat hubungan komunikasi yang baik didalam keluarga.
2. edukasiÂ
pengetahuan yang didapat dari sebuah edukasi penting untuk menanamkan mana yang baik dan buruk, seperti sekolah memberikan edukasi terhadap remaja terkait dengan penggunaan teknologi yang baik termasuk halnya bahaya akan kecanduan gadget yang dapat merusak hubungan sosial
3. regulasi digitalÂ