Mohon tunggu...
Global Youth Action
Global Youth Action Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Pemuda

Global Youth Action merupakan organisasi pemuda internasional yang menciptakan kerja sama antara gerakan pemuda di seluruh dunia, Gerakan yang nyata untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Graziela: Membagi Ilmu di Sela Kesibukan Bekerja untuk Anak-anak Papua

11 Februari 2021   10:32 Diperbarui: 11 Februari 2021   11:00 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Graziela Ariani Olua, (32), Pemenang II Youth Exchange Program South Korea. (Dok. pribadi)

SDGs merupakan cita-cita global, tapi bisakah kita turut berkontribusi dari langkah kecil? Pemerataan pendidikan hingga pembangunan yang berkelanjutan?

Graziela Ariani Olua, salah satu pemenang fully funded Youth Exchange Program (YEP) South Korea ini berasal dari Jayapura, Papua. Perempuan hebat yang akrab disapa Ela ini, sudah bekerja di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Biak Numfor dari Desember 2010 sebagai pengamat dan prakirawan cuaca.

Sebagai ahli dalam bidang prakiraan cuaca, ia ingin teman-temannya peka terhadap isu terkait SDGs. Semakin kaya pengetahuan kita terhadap isu tersebut semakin mampu kita meningkatkan kualitas hidup.

Selain bekerja, Ela seringkali berperan sebagai narasumber, melakukan penyuluhan edukatif baik secara langsung maupun melalui radio. "Saya bersyukur memiliki orang tua yang paham dan peduli akan pentingnya pendidikan yang sayangnya tidak dirasakan semua orang," ungkapnya.

Pendidikan di Papua memang masih membutuhkan perhatian yang lebih, karena itu disela kesibukan pekerjaan, ia selalu ikut mengambil bagian dalam merespons isu ini. Membagi sedikit ilmu, mengajari materi pembelajaran sekolah bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Ia berharap anak-anak sebagai penerus bangsa dapat sepenuhnya memahami pentingnya pendidikan dan nantinya turut berkontribusi di dalam komunitas berdasarkan ketertarikan kemampuan mereka.

Negara dengan masyarakat yang sangat responsif dan apresiatif, tidak hanya terhadap konten pembelajaran yang berkualitas tapi juga terhadap penanaman integritas dalam berdisiplin dan persaingan sehat yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. "Saya melihat program YEP wadah yang sangat efektif untuk memperkaya wawasan dan keterampilan saya sebagai pelayan masyarakat dan juga sebagai edukator informal apalagi yang dituju adalah salah satu negara dengan sistem edukasi terbaik, Korea Selatan," jelasnya.

"Jujur, pertama diumumkan lolos sebagai 20 finalis pun ngga nyangka. Ditambah lagi melihat background sesama finalis di video, saya makin down aja. Setelah melalui semua seleksi, saya sudah tidak berharap apa-apa karena takut kecewa. Jadi pas tahu terpilih sebagai salah satu pemenang, saya benar-benar terkejut ya, sampe gemeteran," ceritanya. Alumni Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (STMKG) ini bersyukur sekali bisa bersaing baik dengan anak-anak muda yang menurutnya hebat-hebat itu.

Ia juga menceritakan ketertarikannya terhadap Korea Selatan berawal dari drama dan musiknya. "Saya penggemar Super Junior dan aktris Gong Hyojin, karena entertainment itu saya jadi kepo tentang latar belakang mereka hingga budaya bahkan bahasa. Juga menurut saya, 10 tahun terakhir ini perkembangan teknologi di sana sangat pesat, pantas dijadikan inspirasi. Banyak yang bisa kita contohi dari mereka, entah etos kerja, semangat juang, belajar giat, juga kebudayaan yang tetap terpelihara. Intinya, karena kepo malah jadi kagum sendiri," ungkapnya.

Meraih Mimpi Melalui Pendidikan

Walaupun tidak berprofesi menjadi seorang guru, ia yakin setiap orang bisa berperan dan berkontribusi dalam perkembangan pendidikan di Indonesia baik dalam skala kecil atau besar, formal ataupun informal. "Saya senang anak-anak dan senang mengajar, bagi saya dengan mengajar, kita juga bisa belajar, minimal saya jadi mengingat lagi pelajaran-pelajaran sewaktu sekolah dulu," ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun