Ini akan sedikit repot ketika ada tugas sekolah misalnya, harus translate bahasa Jawa. Kalau bahasanya biasa mungkin akan banyak yang bisa, kalau bukan meruakan bahasa pergaulan tentu akan merepotkan. Bahasa Jawa yang juga memiliki tingkat keunikan tersendiri, harus menerapkannya dalam kalimat dengan siapa kita bicara, bahkan untuk orang tertentu, dan yang lebih tua lagi misalnya akan berbeda bahasa Jawa nya.
Sedangkan untuk saat ini, meskipun masih banyak yang bisa, tetapi lebih banyak lagi yang mulai melupakan bahasa Jawa yang seharusnya. Sering dijumpai, seorang anak di daerah Jawa yang tidak bisa ber-Kromo Inggil kepada gurunya misalnya, jadi Ngoko seperti bicara dengan temannya saja. Dan lebih pontang panting lagi ketika ada tugas yang berurusan dengan bahasa ini, jadi lah cari alternatif untuk translate Bahasa Jawa ini.
Mau pakai google translate, belum ada fasilitas untuk bahasa ini, mau pakai kamus, harus kata per kata menerjemahkan, repot memang. Mungkin harus lebih digalakkan lagi untuk kembali melestarikan semua budaya tradisional, termasuk bahasa yang mulai terkikis jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H