Mohon tunggu...
Wisnu Duoglide
Wisnu Duoglide Mohon Tunggu... Freelancer - Boyolali's living being.

Tergantung kamu nanya nya ke siapa?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Sambat yang Merambat pada Anak SMA

19 Januari 2020   14:34 Diperbarui: 19 Januari 2020   14:35 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Kuat Walau harus melewati sambat--dokpri

lalu ada stastik di bawah

Google Trends for
Google Trends for "sambat"

(mohon maaf gambarnya kekecilan) gambar diatas adalah menunjukkan bahwa memang sambat populer di internet dan karena dari internet 

inilah banyak sekali sekarang orang yang sambat dan menjadikan sambat adalah sebuah trend untuk melepaskan kepenatan hidup dan kadang

sesekali memang digunakan untuk meme. Hubunganya dengan anak SMA adalah bahwa memang sekarang ini hampir semua anak SMA di Indonesia 

menggunakan gadget dan akibat dari gadget    itulah mereka menjadi mengetahui sambat dan efeknya adalah menggunakan sosial media untuk melakukan sambat dari masalah remaja mereka .

Yang ketiga  adalah perkembangan zaman .Mungkin ini sedikit sudah disinggung di bagian kedua di atas. pengaruh teknologi menjadi faktor budaya sambat pada anak SMA menjai merambat tapi menurut saya masih ada lagi seperti: di zaman ini persaingan sudah semakin ketat, globalisasi tak dapat kita hindari dan otomatis kita sebagai pemuda harus bersaing dengan pemuda dari negara lain sebagai penerus bangasa masing-masing .

Apa yang menyebabkan sambat adalah bahwa kita ditinggali seribu masalah negara yang harus kita selesaikan ketika kita dewasa nanti, lalu ini berdampak pada diri kita yang memang dituntut lebih oleh bangsa dan negara agar berprestasi dan belajar keras, hal inilah yang menyebabkan para anak SMA di Indonesia menjadi tertekan dan stress sehingga sambat kita para anak SMA tercecer dimana-mana.

lalu dari segi zaman sekarang ,para orang tua sudah banyak yang merasa terlalu sibuk pada urusan mereka masing-masing sehingga sambat para generasi bangsa harus ditempatkan di tempat lain misal Sosial Media. Inilah peran orang tua yaitu memberi solusi atau setidaknya mendengar sambat dari para remaja indonesia khususnya anak mereka masing-masing.

ok..... sebagai penutup dari tulisan ini adalah kita(anak SMA) boleh saja sambat, akan tetapi pada waktu yang tepat dan orang yang tepat.Juga kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi masalah yang kita hadapi persiapan menuju kedewasaan.

sekian mungkin tulisan ini sedikit menyinggung pihak-pihak tertentu ,saya mengucapkan mohon maaf .... dan juga saya disini untuk mengingatkan anak SMA di Indonesia agar kita sambat yang tepat .saya disini hanya mencoba(saya pun masih sering sambat tanpa saya sadari ataupun sadari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun