Mohon tunggu...
Glenn Gouw
Glenn Gouw Mohon Tunggu... entrepreneur -

Tukang Burger instagram & line @brugerid

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Murah vs Kemacetan

26 September 2013   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:21 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

kebijakan mobil murah saya anggap terlalu prematur dikeluarkan. Kebijakan ini bukan yang kita butuhkan saat ini. Bebas macet khususnya bagi warga Ibu Kota lebih harus diperhatikan, selain itu kita juga harus mengubah sikap masyarakat yang menganggap bahwa mobil pribadi itu lebih baik, kita harus memberikan stimulus berupa opini dan persepsi kepada masyarakat bahwa kendaraan yang cocok digunakan untuk dalam kota adalah Kendaraan umum. Sistem transportasi umum yang sedang diperbaiki harusnya didukung oleh pemerintah pusat, bukannya bertentangan.

dari penjualan perdana mobil murah diacara IIMS sudah dipesan sebanyak 15.000 unit, bayangkan Jakarta 2014!!

solusi paling mudah bagi pemerintah adalah, mengeluarkan produk hukum yang mendukung pemerintah kota dan dinas perhubungan untuk segera mempercepat pengembangan sistem transportasi umum. Memang hal tersebut butuh proses dalam hal pembangunan, tetapi jika warisan produk hukum ini bisa dijaga dengan baik, niscaya Jakarta akan lebih baik. Sekali lagi kita belum butuh mobil murah, tetapi solusi sementara untuk mengatasi kemacetan. Kalau saya pribadi menyarankan setelah datangnya 700 unit bus yang disediakan pemerintah keluar, mari kita bersama-sama menggunakannya dan memeliharanya dengan baik.

salam @glenngouw

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun