Photo credit: Pinterest Halo Jasa
Menjaga keamanan data, saat Anda menggunakan aplikasi online maupun website, adalah concern utama yang harus dipikirkan. Sebab, keamanan data pribadi ini saat sekarang rawan dibocorkan atau diperjualbelikan kepada pihak lain demi keuntungan penyedia aplikasi.
Jangan sampai, Anda bersedia memberikan informasi data pribadi sesimpel nomor telepon dan alamat email kepada suatu aplikasi, tanpa membaca dan memahami bagian "Kebijakan Pelanggan" di website atau aplikasinya. Sebab, bisa saja keamanan informasi data diri ini bocor hingga tersebar.
Apa saja yang termasuk data pelanggan
Yang dimaksud data pelanggan, adalah segala informasi tentang diri Anda, yang diminta untuk diberikan kepada aplikasi, sebagai syarat registrasi atau penggunaan produk dan jasa. Data ini umumnya termasuk: nama lengkap, tempat tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, hingga yang krusial seperti nama ibu kandung, nomor rekening, nomor KTP, nomor KK, dan alamat tempat tinggal, dan lain sebagainya.
Data yang diberikan langsung oleh pelanggan
Saat Anda menggunakan aplikasi berbasis online, maka akan ada beberapa data diri yang secara "sukarela" Anda berikan kepada penyedia aplikasi. Entah disadari atau tidak, namun beberapa data di bawah ini akan dapat diakses, ketika Anda menggunakan suatu layanan, dan dianggap pelanggan yang secara "sukarela" menyerahkan:
- Alamat email saat registrasi
- Nama lengkap
- Nomor telepon
- Sandi akun
- Lokasi saat pemesanan layanan jasa
- Jasa yang dibutuhkan
- Alamat IP
- Identitas perangkat dan alamat MAC
- Informasi soal model, pabrikan, sistem operasi, dan perangkat smartphone
- Nama bank yang digunakan transaksi pembayaran
- Nama pemegang rekening
- Jumlah transfer
Data yang dikumpulkan oleh pihak penyedia jasa
Beberapa data pelanggan yang akan dikumpulkan oleh penyedia jasa, ketika Anda menggunakan aplikasinya adalah:
- Geo-location atau lokasi Anda berada saat pemakaian dan pemesanan jasa
- Informasi dan rincian detail: rekening bank, penerima penarikan, riwayat transaksi, faktur, tagihan, kepada siapa Anda transfer, dsb. ketika menggunakan layanan dompet digital yang disambungkan ke aplikasi jasa
- Informasi detail transaksi dan pembayaran yang dilakukan selama menggunakan aplikasi dari penyedia jasa.
Pemberian data pada pihak ketiga
Tidak jarang juga, aplikasi berbasis online, membagikan data diri pelanggan, kepada pihak ketiga, untuk menjalankan layanan yang diminta. Data tersebut kemudian akan digunakan sebagai pengembangan layanan, pengembangan fitur yang dibutuhkan oleh pelanggan, pengelolaan untuk meningkatkan layanan, dan lain sebagainya.
Beberapa pihak ketiga ini, bisa jadi adalah pihak yang diajak bekerja sama oleh penyedia aplikasi berbasis online, untuk mendukung layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.
Bisa juga pihak yang bekerja sama untuk mengembangkan aplikasi smartphone. Tidak menutup kemungkinan pula kalau data diri ini dibagikan kepada pihak berwajib, jika saja ada masalah hukum terjadi.
Menjaga keamanan data
Membahas soal keamanan, penyedia aplikasi berbasis online tentu sudah memikirkan hal ini dan memberlakukan perlindungan untuk menjamin keamanan data diri pelanggan agar tidak bocor, atau disalahgunakan. Contoh paling mudah, aplikasi Halo Jasa, yang salah satu layanannya adalah Halo Auto, jasa salon mobil panggilan. Halo Jasa memang akan mengakses lokasi (geo-location) di mana Anda berada, untuk mencarikan vendor terdekat dari lokasi. Namun, Halo Jasa memastikan menjaga informasi lokasi Anda, hanya pada pihak yang terlibat dalam pemberian layanan, dan terbatas. Artinya, tidak akan disebarluaskan pada pihak yang tidak berkepentingan. Lagi pula, akses lokasi ini juga dilakukan demi memberikan layanan yang optimal agar Anda tidak menunggu lama.
Semoga, informasi soal menjaga keamanan data pada aplikasi berbasis online ini bisa menambah wawasan Anda, ya! Dan tetap berhati-hati akan kejahatan digital yang mengancam pengguna aplikasi berbasis online, bisa pengguna tidak awas!