Mohon tunggu...
Glen Andrio Sinulingga
Glen Andrio Sinulingga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Potret Seorang Ibu yang Harus Membiayai Suami dan Kedua Anaknya dan Menerima Bantuan Sosial

10 April 2024   16:48 Diperbarui: 10 April 2024   16:55 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Responden yang saya wawancarai adalah perempuan yang berusia 61 tahun, bernama ibu Julia, yang bertempat tinggal di Kecamatan Pontianak Tenggara Kelurahan Bangka Belitung Laut provinsi Kalimantan Barat. 

Total orang yang tinggal dirumah Bu Julia ada 4 orang, anaknya yang cowo biasanya memberikan uang tapi tidak menentu, sedangkan anaknya yg cewe biasa bantu ibu Julia jualan bantu belanja di pasar.

Ibu Julia memiliki suami yang bernama Ahyar 76 tahun yang sudah tidak bekerja karna sudah sakit sakitan, ibu julia memiliki 2 orang anak , anak pertama bernama Yenni 43 tahun belom menikah tidak bekerja, anak kedua ibu Julia bernama Ari 24 tahun belom menikah, kerja tukang serabutan, pendapat sehari 80 ribu. Dua dua anaknya tinggal di satu rumah yang sama dengan ibu Julia. 

Walaupun tinggal 1 rumah tetapi rumah ibu Julia terbagi 2, yaitu di bagian depan merupakan tempat tinggal ibu julia beserta suami sedangkan di bagian belakang merupakan tempat tinggal anak dari ibu Julia. 

Ibu julia bekerja sebagai pedagang sayur kecil kecilan, jualannya di depan rumah kosong perempatan gang haji hasan jln Adi Sucipto kelurahan Bangka Belitung laut, pendapatan dalam sebulan ibu Julia kurang lebih 1 juta rupian, pendapatan ibu Julia tidak menentu setiap harinya, jika ramai dan dagangannya habis maka ibu Julia mendapat kurang lebih 100 ribu rupiah, ibu Julia berjualan dengan modal sendiri, belanja sendiri ke pasar berangkat subuh mulai jualan jam 5 atau set 6 pagi.

Jenis bantuan yang di terima keluarga ibu Julia adalah Pkh yang dia dapat dari zaman covid, kategori keluarga yang tidak mampu, dapatnya 3 bulan sekali berupa uang tunai dan sembako seperti beras. Bantuan yang di terima bu Julia di dapat sekitar 3 bulan sekali, yaitu berupa uang tunai 300-700, beras 10 kg. 

Dokpri
Dokpri

Ibu julia memiliki sejumlah hutang, hutang itu berupa pinjaman bank sebesar 5 juta, karna hutang tersebut ibu Julia memiliki konflik dengan anak anaknya, karna ibu jull melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan kedua anaknya bahkan suaminya, ibu julia berkata pinjaman tersebut digunakan untuk modal berdagang dan untuk membawa suaminya berobat. Bu Julia tidak memiliki penyakit khusus, hanya sering merasa pegal pegal dan pusing jika kecapean seharian berjualan.

Pengeluaran bu Julia sehari-hari adalah Rp 60.000 untuk belanja kebutuhan pokok seperti memasak. Rumah yang di tinggali ibu Julia adalah milik sendiri dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 5 meter yang di mana rumah tersebut di bagi 2 dengan tempat tinggal anak ibu Julia, dinding rumah ibu Julia seluruhnya tembok, atap rumah seng, dan lantai rumah terbuat dari papan kayu. Jumlah ruangan ada 2, sumber air minum di dapat dari air hujan, sumber air mandi dan mencuci bu Julia di sungai karena rumah ibu Julia dekat dengan sungai, tempat bab bu julia menggunakan wc sendiri dengan septic tank, bahan bakar untuk memasak yang di gunakan ibu julia untuk kebutuhan sehari-hari adalah gas, untuk penerangan yang di gunakan ibu julia adalah lampu listrik dengan daya listrik 450 watt. Aset yang di miliki berupa motor, tv dengan ukuran 21 inc, rice cooker untuk memasak, dam kipas angin.

Wawancara dan Observasi dilaksanakan pada Februari 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun