Mohon tunggu...
Glen Andrio Sinulingga
Glen Andrio Sinulingga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Perekonomian Provinsi Kalimantan Barat 2021

25 November 2023   15:19 Diperbarui: 25 November 2023   15:20 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara umum kinerja keuangan Pemprov Kalbar baik. Hal ini tercermin dari proporsi realisasi belanja APBD Kalimantan Barat sebesar Rp 2.101,26 miliar atau 29,92% dibandingkan Rp 1.488,93 miliar atau 22,61% pada triwulan II tahun 2020.Perkembangan positif juga terjadi pada laju realisasi pencairan K/L di Provinsi Kalimantan Barat yang mencapai 40,30% dari pagu anggaran pada Q2 2021, meningkat dibandingkan angka realisasi pencairan pada Q2 2020, sebesar 31,72%. Sementara itu, proporsi realisasi pendapatan APBD Kalimantan Barat mengalami penurunan dari 47,30% pada Q2 2020 menjadi 44,92% pada Q2 2021. Laju inflasi Kalbar pada triwulan II-2021 sebesar 1,15% (y/y), lebih tinggi dibandingkan 1,02% (y/y) pada triwulan I-2021. Meningkatnya tekanan inflasi pada triwulan II tahun 2021 terutama didorong oleh meningkatnya tekanan harga pada kelompok Makanan, Minuman, Tembakau, dan Transportasi. Dari sisi bahan baku, harga bahan baku ayam ras, telur ras, daging babi, ikan tuna, sawi, dan minyak goreng mengalami kenaikan yang disebabkan oleh meningkatnya pasokan dan permintaan serta bertambahnya lahan parkir. Kota Pontianak menurunkan biaya pada bulan Juni 2021 karena meningkatnya inflasi pada kuartal tersebut.

Pada triwulan II tahun 2021, DPK perbankan di Kalimantan Barat meningkat sebesar 7,48% (YOY), melambat dibandingkan pertumbuhan DPK pada triwulan I tahun 2021 yang meningkat sebesar 7,60% (YOY). Sementara itu, pinjaman perbankan meningkat sebesar 1,60% (YOY) pada periode yang sama, dibandingkan dengan laju pertumbuhan sebesar 1,27% (YOY) pada triwulan I tahun 2021. Sementara itu, kualitas kredit menurun namun tetap stabil pada level rendah. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah sebesar 1,78% pada akhir Q2 2021, sedikit meningkat dibandingkan 1,64% pada Q1 2021.

Pada triwulan II tahun 2021, transaksi setelmen bruto secara nominal dan real-time Kalbar mencatatkan perbaikan dengan kenaikan berturut-turut sebesar 13,36% dan 110,59% (YOY). Dana yang mengalir keluar Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat sebesar Rp3,92 triliun, sedangkan dana masuk ke Bank Indonesia sebesar Rp2,71 triliun sehingga net outflow sebesar Rp1,21 triliun. Situasi ini disebabkan oleh arus keluar pada saat Idul Fitri dan berbeda arah dengan triwulan sebelumnya yang mencatat arus masuk bersih sebesar Rp 2,52 triliun.

Situasi ketenagakerjaan di Kalimantan Barat menunjukkan tren membaik pada Februari 2021 sejalan dengan situasi perekonomian di Kalimantan Barat. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kalimantan Barat sebesar 5,73% pada Februari 2021, lebih tinggi dibandingkan 4,56% pada Februari 2020, namun lebih rendah dibandingkan 5,81% pada Agustus 2020. Begitu pula dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang tercatat sebesar 127,37 pada akhir Q2 2021, naik dari 120,82 pada akhir Q1 2021. Sejak Maret 2021, angka kemiskinan di Kalimantan Barat juga menunjukkan perkembangan positif yang turun menjadi 7,15%. Penurunan angka kemiskinan difasilitasi oleh kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat dan program perlindungan sosial yang dicanangkan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun