Latar Belakang
Hutan Amazon adalah hutan hujan yang terletak di Amazon, Amerika Selatan. Hutan Amazon juga kerap disebut sebagai wilayah Amazonia atau Amazon Basin. Wilayah hutan Amazon memiliki luasan 7 juta Km2 dengan kawasan hutannya yang memiliki luas 5,5 juta km2.
Besaran hutan Amazon telah mencakup 1,4 miliar hektar hutan. Angka tersebut merupakan persentase setengah dari hutan tropis yang ada di bumi. Luasnya wilayah hutan Amazon menjadikannya mampu untuk menyerap antara 90 sampai 140 miliar ton emisi karbon dioksida menurut World Wildlife Fund (WWF).
Hutan Amazon merupakan paru-paru dunia yang mampu menghasilkan 30% dari keseluruhan oksigen di Bumi. Hutan ini berisikan keanekaragaman hayati yang kaya. 30% dari jumlah seluruh binatang dan setengah dari seluruh spesies tanaman yang ada di bumi hidup di dalam hutan Amazon.
Pada awal tahun 2019 kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di hutan hujan Amazon,yang terletak di Brazil, Amerika Selatan yang di picu oleh aktivitas pemilik lahan yang membakar hutan untuk membuka lahan pertanian.Kebakaran besar yang melanda hutan hujan Amazon saat
ini menjadi keprihatinan dunia.
Institut Nasional untuk Riset
Antariksa Brasil (Inpe) mengatakan,
data satelitnya menunjukkan
bahwa insiden kebakaran hutan
yang terjadi saat ini meningkat 84%
dibandingkan dengan periode yang
sama pada 2018. Terdapat lebih dari
75.000 kebakaran di seluruh Brazil,
dibandingkan hanya lebih dari 40.000 selama periode yang sama pada 2018 (Liputan 6,2019). Ricardo Mello, kepala Program Amazon
World Wide Fund for Nature (WWF),
mengatakan kebakaran hutan
Amazon merupakan konsekuensi
dari peningkatan deforestasi.
Ancaman terhadap Lingkungan Global
Kebakaran hutan di Amazon memiliki dampak yang luas terhadap lingkungan global, baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah beberapa ancaman yang dihadapi:
1. Kerusakan Ekosistem: Hutan Amazon adalah rumah bagi jutaan spesies tumbuhan dan hewan yang unik. Kebakaran hutan menghancurkan habitat mereka, mengancam kelangsungan hidupnya, dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati yang tak ternilai.
2. Pelepasan Gas Rumah Kaca: Kebakaran hutan melepaskan jumlah karbon dioksida yang besar ke atmosfer. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Pelepasan massal gas rumah kaca ini dapat mempercepat perubahan iklim global.
3. Siklus Air: Hutan Amazon berperan penting dalam siklus air regional dan global. Kebakaran hutan mengganggu sistem ini dengan mengurangi evapotranspirasi, mengubah pola curah hujan, dan mengganggu aliran sungai. Hal ini dapat berdampak negatif pada iklim regional dan keberlanjutan sumber daya air.
Upaya Perlindungan
Untuk melawan ancaman kebakaran hutan di Amazon, berbagai upaya perlindungan telah dilakukan oleh pemerintah, organisasi lingkungan, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil:
1. Penegakan Hukum dan Pengawasan: Pemerintah dan lembaga penegak hukum melakukan upaya untuk menghentikan praktik ilegal seperti illegal logging, pertanian liar, dan eksploitasi sumber daya alam. Pengawasan yang lebih ketat dilakukan untuk mencegah pembakaran hutan ilegal.
2. Restorasi Ekosistem: Program restorasi ekosistem dilakukan untuk mengembalikan hutan yang telah terdegradasi oleh kebakaran. Penanaman kembali pohon-pohon asli dan rehabilitasi lahan yang terbakar merupakan langkah penting dalam memulihkan fungsi dan keanekaragaman ekosistem.
3. Kolaborasi Internasional: Kerjasama internasional menjadi kunci dalam memerangi kebakaran hutan di Amazon. Negara-negara dan organisasi internasional bekerja sama untuk menyediakan dana, sumber daya, dan teknologi yang diperlukan untuk melindungi dan memulihkan hutan Amazon.