Mohon tunggu...
Kita Berisi
Kita Berisi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Berikan Versi Terbaikmu Untuk Dunia Ini"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Kemisikinan Struktural, Akar Masalah dan Solusi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

27 November 2024   10:22 Diperbarui: 27 November 2024   10:47 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah global yang terus menjadi tantangan besar bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, tidak semua kemiskinan bersifat sama. 

Ada kemiskinan yang bersifat sementara akibat krisis atau bencana, dan ada pula kemiskinan yang lebih kompleks, yakni kemiskinan struktural. Kemiskinan jenis ini tidak hanya terjadi karena kurangnya penghasilan individu, melainkan karena adanya hambatan sistemik dalam struktur sosial, ekonomi, dan politik suatu masyarakat.

Artikel ini akan membahas apa itu kemiskinan struktural, bagaimana ia terjadi, dampaknya pada masyarakat, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya. Dengan memahami akar masalah, diharapkan kita dapat mendorong solusi yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

Orang miskin bukan tidak bekerja keras, tetapi sering kali mereka bekerja dalam sistem yang tidak mendukung mereka untuk maju

Apa Itu Kemiskinan Struktural?

Kemiskinan struktural adalah kondisi kemiskinan yang diakibatkan oleh struktur sosial dan ekonomi suatu negara yang tidak mendukung akses yang setara terhadap sumber daya, kesempatan, dan layanan dasar. 

Dalam sistem ini, kelompok-kelompok tertentu, seperti masyarakat miskin, perempuan, atau kelompok minoritas, sering kali terpinggirkan karena faktor budaya, politik, atau ekonomi yang melembaga.

Berbeda dengan kemiskinan individu yang lebih sering disebabkan oleh faktor personal seperti kurangnya keterampilan atau pendidikan, kemiskinan struktural lebih bersifat sistemik. 

Contohnya, jika kebijakan ekonomi suatu negara hanya menguntungkan kelompok kaya, maka masyarakat miskin akan terus mengalami kesulitan untuk memperbaiki kehidupannya, tidak peduli seberapa keras mereka bekerja.

Penyebab Kemiskinan Struktural

  1. Ketimpangan EkonomiKetimpangan ekonomi adalah salah satu penyebab utama kemiskinan struktural. Ketika sebagian besar kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang, masyarakat yang berada di bawah piramida ekonomi sulit mendapatkan akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk berkembang. Ketimpangan ini sering kali diperkuat oleh kebijakan yang tidak adil, seperti pajak yang menguntungkan golongan kaya atau subsidi yang tidak tepat sasaran.

  2. Kurangnya Akses ke Pendidikan dan KesehatanPendidikan dan kesehatan adalah fondasi penting untuk keluar dari kemiskinan. Namun, dalam sistem yang tidak setara, masyarakat miskin sering kali tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas atau layanan kesehatan yang memadai. Hal ini membuat mereka sulit meningkatkan keterampilan atau produktivitas kerja.

  3. Diskriminasi SosialDiskriminasi berbasis gender, etnis, agama, atau status sosial dapat memperkuat kemiskinan struktural. Misalnya, perempuan di banyak negara sering kali memiliki akses terbatas ke pendidikan atau pekerjaan formal, sehingga peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan menjadi lebih kecil.

  4. Kebijakan Publik yang Tidak BerkeadilanBanyak negara, terutama yang sedang berkembang, masih menerapkan kebijakan yang lebih menguntungkan kelompok elit dibandingkan masyarakat miskin. Misalnya, pembangunan infrastruktur sering kali berfokus pada daerah perkotaan, sementara desa-desa terpencil dibiarkan tertinggal.

  5. Dampak KolonialismeDi banyak negara bekas jajahan, warisan kolonialisme masih terasa dalam bentuk struktur ekonomi yang eksploitatif. Sumber daya alam sering kali dimanfaatkan untuk kepentingan luar negeri, sementara masyarakat lokal tetap miskin dan tidak memiliki akses yang cukup terhadap hasil dari sumber daya tersebut.

Dampak Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural memiliki dampak yang jauh lebih luas dibandingkan kemiskinan individu. Berikut beberapa dampaknya:

  1. Pengangguran dan Pekerjaan Tidak LayakKemiskinan struktural menyebabkan banyak orang bekerja di sektor informal dengan upah rendah dan tanpa perlindungan sosial. Hal ini menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus.

  2. Kerentanan SosialMasyarakat miskin yang terpinggirkan secara sistemik cenderung lebih rentan terhadap konflik sosial, kriminalitas, dan kekerasan. Ketidaksetaraan juga dapat memicu ketidakstabilan politik yang merugikan seluruh bangsa.

  3. Akses Terbatas ke Hak-Hak DasarDalam sistem yang tidak adil, hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan layak sering kali menjadi barang mewah bagi masyarakat miskin.

  4. Dampak Antar-GenerasiKemiskinan struktural sering kali diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Anak-anak dari keluarga miskin cenderung mengalami kesulitan yang sama, sehingga memperkuat siklus kemiskinan.

Solusi untuk Mengatasi Kemiskinan Struktural

Mengatasi kemiskinan struktural membutuhkan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, dari pemerintah hingga masyarakat sipil. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Reformasi Kebijakan PublikKebijakan ekonomi dan sosial harus dirancang untuk mempersempit kesenjangan dan memberikan akses yang setara bagi semua warga negara. Misalnya, pajak progresif dan subsidi langsung kepada masyarakat miskin dapat membantu mengurangi ketimpangan.

  2. Investasi dalam Pendidikan dan KesehatanPemerintah harus memastikan bahwa semua warga negara memiliki akses ke pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai. Ini dapat dilakukan melalui alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor-sektor tersebut.

  3. Pemberdayaan EkonomiProgram pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan, kredit mikro, dan pengembangan usaha kecil, dapat membantu masyarakat miskin meningkatkan penghasilan mereka dan keluar dari kemiskinan.

  4. Peningkatan Akses InfrastrukturMembangun infrastruktur yang merata, terutama di daerah-daerah terpencil, dapat membuka peluang ekonomi baru dan mengurangi ketimpangan regional.

  5. Penguatan Jaring Pengaman SosialSistem jaring pengaman sosial, seperti bantuan tunai atau program asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin, dapat menjadi langkah awal untuk melindungi mereka dari guncangan ekonomi.

  6. Pemberantasan DiskriminasiPemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menghapus diskriminasi dalam berbagai bentuk, baik itu berbasis gender, etnis, atau status sosial. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan inklusif dan kebijakan afirmatif.

Kesimpulan

Kemiskinan struktural adalah tantangan yang kompleks, tetapi bukan tanpa solusi. Dengan reformasi kebijakan, investasi pada sumber daya manusia, dan upaya kolektif untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, kemiskinan struktural dapat diatasi. 

Penting bagi semua pihak untuk berkomitmen pada tujuan ini, karena sebuah bangsa hanya dapat maju jika semua warganya memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran dalam mendukung perubahan ini. Dengan meningkatkan kesadaran, mendukung program-program pemberdayaan, dan mendesak pemerintah untuk bertindak adil, kita dapat berkontribusi dalam memutus rantai kemiskinan struktural dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua.

"Bagaimana menurut Anda tentang kemiskinan struktural di Indonesia? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun