Mohon tunggu...
Gladys Jelita
Gladys Jelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - untuk memenuhi tugas

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

19 November 2023   23:08 Diperbarui: 19 November 2023   23:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Prinsip dan konsep memiliki acuan yang hampir sama dalam pengertian setiap sudut pandang. Prinsip dan konsep merupakan pernyataan fundamental kebenaran yang di jadikan sebagai sebuah pendoman untuk berpikir. Dalam sudut pandang lain merupakan aturan yang mengatur tindakan dan pembenaran hukum. Sama halnya dengan prinsip ekonomi islam dan konsep islam, merupakan pernyataan fundamental menurut kebenaran serta aturan dalam Islam. Dalam era banyak dan maraknya informasi, pembahasan mengenai Prinsip Ekonomi Islam dan Konsep Islam mencakup beberapa sudut pandang. Kemampuan untuk menganalisis dan memahami kedua hal inipun sangat dibutuhkan. Mengapa demikian? Dikarenakan masih sebagian masyarakat gagal mengetahui pemahaman dua hal ini. Ekonomi adalah hal paling dasar yang dibutuhkan masyarakat untuk hidup dan berkembang dalam pemikirannya. Tanpa ekonomi aktivitas dan proses kehidupan dapat terganggu bahkan dapat terhambat. Dan Islam menurut sudut pandang saya merupakan agama yang berorientasi kepada segala kebaikan dan keadilan dalam kehidupan berekonomi. Prinsip inipun yang diajarkan Islam dalam hal perekonomian yang di sebut dengan Prinsip Ekonomi Islam. Demikian dengan konsep ekonomi Islam yang mendasari bahwa sistem perekonomian harus berjalan pada pemikiran dan syariah dalam Agama Islam. Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam inipun menghindari segala bentuk penyelewengan dan ketidakadilan dalam menjalankan sistem perekonomian. Menurut literatur yang saya baca. Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam ditegaskan dalam harus sesuai Al-Qur'an, Hadist, dan Sunnah Rasulullah yang sudah di ajarkan mencakup berbagai aspek. Ini membentuk landasan bagi sistem Ekonomi Islam yang berorientasi pada keadilan, kejujuran, sosial, serta kesejahteraan umat manusia. Tanpa melakukan tindakan riba (peminjaman dengan bunga), maisir (perjudian), gharar (ketidakpastian kesepakatan), dan praktik diluar kebenaran maka perekonomian yang dijalankan selalu memiliki hikmah serta amanah luar biasa. Prinsip dan Konsep yang dijalankan lebih luas daripada sekedar bekerja mencapai kekayaan duniawi melainkan untuk mencapai kejujuran di dunia dan akhirat agar tercipta kesejehteraan masyarakat. Mengapa demikian bagi kesejahteraan masyarakat? Sebab Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam menurut saya: -Menciptakan kesetaraan redistribusi pendapatan yang adil -Mengatasi kesenjangan sosial perlahan -Melibatkan langsung individu (nasabah) dalam kegiataan ekonomi -Mencegah dan meniadakan praktik ekonomi seperti riba ; maisir ; gharar Sebab riba ; maisir ; gharar merupakan syarat terjadinya tidaksejahteraan dalam masyarakat. Mengapa demikian? Karena masyarakat harus merasakan susahnya mencari biaya diluar yang seharusnya dibayarkan. Dan menghadapi jatuh tempo yang dirasakan berulang kali Adapun tujuan Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam adalah kesejahteraan yaitu untuk mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh meliputi segala aspek kehidupan maupun akhirat. Konsep kesejahteraan ekonomi pun mengaju pada tujuan syariat Islam itu sendiri yaitu dengan terjaganya 5 prinsip maqashid syari'ah. yaitu terjaganya agama (ad-ddin), terjaganya jiwa (an nafs), terjaganya akal (al aql), terjaganya keturunan (an-nasl) dan terjaganya harta (al-mal). Maka menurut saya secara keseluruhan Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam menciptakan kondisi yang memihak dan memberi kesejahteraan kepada seluruh masyarakat dengan hal-hal seperti keadilan. Mengenai Konsep Ekonomi Islam seperti apa yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Ekonomi Islam memiliki beberapa pondasi, yaitu: Tauhid sebagai pondasi yang paling mendasar dan sumber keyakinan agama, menyatakan keyakinan diri secara penuh kepada Allah SWT. Kedua, risalah yang dibawa oleh Rasullulah. Ketiga, akhirat dan pertanggungjawaban atas seluruh kegiatan yang kita lakukan di dunia. Keempat, kesejahteraan untuk hidup yang lebih baik dan berkah. Dalam buku Afzalur Rahman dijelaskan bahwa, ada beberapa prinsip serta nilai dasar dalam sistem ekonomi islam, yaitu kebebasan individu, hak seseorang terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, kesamaan sosial, jaminan sosial, distribusi kekayaan secara meluas, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu serta masyarakat. Atau dalam Ekonomi Islam kita familiar dengan riba ; maisir serta gharar. Dalam penerapannya dalam seluruh kegiatan ekonomi akan merealisasikan pertumbuhan ekonomi dengan mengikutsertakan seluruh komponen bangsa, menyusun rencana pertumbuhan ekonomi yang proaktif dan jauh dari penyelewengan. Serta mewujudkan kesatuan ekonomi bagi seluruh dunia Islam demi mewujudkan kesatuan politik yang dengan pasti tidak mempersulit masyarakat. Dalam era Perekonomian yang terus berkembang mengalami naik turun ini, diperlukan keseimbangan yang dipadukan oleh prinsip Islam dan Syariah. Kemudian jika dijelaskan lebih rinci, tujuan ekonomi islam yaitu agar kesejahteraan ekonomi tidak hanya mencakup individup namun juga masyarakat sekitar dan negara, tercukupinya kebutuhan dasar manusia namun tidak juga secara berlebih-lebihan yang menyebabkan mubazir sehingga dalam segala pendapatan harus digunakan secara adil dan merata, dan kesamaan hak dan peluang bagi setiap insan. Jika prinsip dan konsep ekonomi islam telah berhasil ditegakkan, maka akan terbentuk kesejahteraan dalam ekonomi. Sebab, dalam Islam kesejahteraan tidak hanya material dan nilai ekonomi saja, namun kesejahteraan juga diukur secara spiritual. Proses meraih kesejahteraan pun tidak kalah penting, sebab suatu proses meraih kesejahteraan adalah nilai sosial dan moral yang tidak boleh kita lupakan dan harus selalu melekat dalam proses meraih kesejahteraan itu sendiri. Oleh karena itu, perlu upaya lebih dalam memberi pemahaman detail dan mendorong masyarakat agar lebih berliterasi mengenai Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam. Sehingga setiap individu dapat mengambil manfaat dari prinsip dan konsep ekonomi ini secara luas. Maka kesimpulannya adalah Kesejahteraan menurut sebagian masyarakat selalu dikaitkan dengan konsep kualitas hidup. Prinsip dan Konsep Ekonomi Islam merupakan gambaran tentang keadaan kehidupan yang baik. Kesejahteraan pun menjadi bagian penting bagi suatu negara. Bahkan didirikannya atau dibentuknya sebuah negara salah satu tujuannya adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. Berbagai cara metode, aturan, alat, pendekatan, ataupun kebijakan telah dipilih, ditempuh dan dilakukan oleh sebuah negara dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut. Definisi kesejahteraan dalam konsep masyarakat modern adalah sebuah kondisi dimana seorang dapat memenuhi segala kebutuhan, seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, jaminan sosial, jaminan kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan lainnya sebagai yang merupakan bagian dari kebutuhan, jika hilang komponen-komponen diatas maka eksistensi kehidupannya akan terancam. Kesejahteraan dalam ekonomi islam bertujuan mencapai kesejahteraan manusia secara menyeluruh, yaitu kesejahteraan material, kesejahteraan spiritual dan moral. Konsep ekonomi Islam bukan saja berdasarkan manifestasi nilai ekonomi, tetapi juga nilai spiritual dan moral. Konsepsi kesejahteraan dan kebahagiaan (falah) mengacu pada tujuan syariat Islam dengan terjaganya 5 prinsip dalam maqashid syari'ah, yakni prinsip maqashid syari'ah. yaitu terjaganya agama (ad-ddin), terjaganya jiwa (an nafs), terjaganya akal (al aql), terjaganya keturunan (an-nasl) dan terjaganya harta (al-mal). Secara terperinci, tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesejahteraan ekonomi mencakup kesejahteraan individu, masyarakat dan negara. 2. Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan dan sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil. 3. Penggunaan berdaya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak mubazir. 4. Distribusi harta, kekayaan, pendapatan dan hasil pembangunan secara adil dan merata. 5. Menjamin kebebasan individu. 6. Kesamaan hak dan peluang. 7. Kerjasamaan dan keadilan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun