Mohon tunggu...
Gladhis Putri Evrillia
Gladhis Putri Evrillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bercocok tanam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori dan Contoh Kasus Wilhelm Dilthey

16 November 2023   20:19 Diperbarui: 16 November 2023   20:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilhelm Dilthey adalah seorang filsuf, sejarawan, psikolog, dan sosiolog Jerman yang memberikan kontribusi penting pada metodologi humaniora dan ilmu-ilmu kemanusiaan lainnya. Dia mengembangkan filosofi hidup yang memandang manusia dalam kontingensi historis dan kemampuan berubahnya. Dilthey keberatan dengan pengaruh ilmu-ilmu alam yang meluas dan mencoba menjadikan humaniora sebagai ilmu-ilmu interpretatif tersendiri. Minat penelitiannya berkisar pada pertanyaan tentang metodologi ilmiah, bukti sejarah, dan status sejarah sebagai ilmu. Kontribusi paling signifikan Dilthey terhadap filsafat adalah teorinya tentang hermeneutika, yaitu studi tentang interpretasi dan pemahaman. Ia percaya bahwa ilmu-ilmu kemanusiaan, atau Geisteswissenschaften, pada dasarnya berbeda dari ilmu-ilmu alam, atau Naturwissenschaften, dan memerlukan metode penyelidikan yang berbeda.  Karya Dilthey mempunyai pengaruh yang signifikan dan berkelanjutan terhadap filsafat Kontinental abad kedua puluh dan dalam berbagai disiplin ilmu. Ada beberapa aspek kunci dari teori Dilthey. Yang pertama ada teori Hermeneutika yang sudah dibahas sedikit diatas, yang dimana lebih lengkapnya lagi, Dilthey menekankan pentingnya pemahaman dan interpretasi dalam ilmu pengetahuan manusia (Geisteswissenschaften). Ia berpendapat bahwa metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam tidak sepenuhnya dapat diterapkan pada studi ekspresi manusia, budaya, dan sejarah. Selain itu di teori ini Dilthey juga memperkenalkan konsep "Verstehen", yang mengacu pada pemahaman empati atau pemahaman makna ekspresi budaya dari sudut pandang orang yang menciptakannya. Ini adalah ide sentral dalam hermeneutika. Selanjutnya ada teori Pemahaman Sejarah,  Dilthey percaya bahwa pemahaman sejarah sangat penting untuk memahami pengalaman manusia. Ia berusaha mengungkap struktur dan makna yang mendasari peristiwa sejarah dan produk budaya. Selain itu, Dilthey membedakan antara ilmu-ilmu alam (yang berhubungan dengan realitas objektif) dan ilmu-ilmu kemanusiaan (yang berhubungan dengan realitas subjektif). Ia berpendapat bahwa metode yang digunakan untuk mempelajari alam mungkin tidak cocok untuk mempelajari pengalaman manusia. Wilhem Dilthey juga memiliki teori Tiga Tahap Pemahaman, tahap pertama melibatkan pemahaman naif sehari-hari tentang dunia. Tahap kedua melibatkan refleksi kritis terhadap pengalaman seseorang, yang mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam. Tahap ketiga adalah pemahaman filosofis atau ilmiah yang melampaui pengalaman individu untuk mengenali struktur dan makna umum.

Berikut adalah contoh kasus yang dapat dihubungkan dengan teori Wilhelm Dilthey:

Studi Sejarah:
Dilthey percaya bahwa untuk memahami sejarah, kita perlu memahami pengalaman dan konteks sosial dari waktu tersebut. Sebagai contoh, kita bisa menerapkan teori Dilthey dalam studi tentang Revolusi Industri. Alih-alih hanya mengumpulkan fakta-fakta ekonomi dan teknologis, peneliti dapat mencoba memahami pengalaman hidup orang-orang pada waktu itu, bagaimana perubahan ini memengaruhi hubungan sosial, dan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap perubahan tersebut.

Analisis Sastra:
Dilthey juga mengembangkan hermeneutika sastra, di mana pemahaman karya sastra lebih dari sekadar analisis teks. Sebagai contoh, dalam membaca novel seperti "Pride and Prejudice" karya Jane Austen, peneliti dapat menerapkan teori Dilthey untuk memahami konteks sosial dan budaya pada waktu Austen menulis, serta bagaimana pengalaman manusia tercermin dalam karakter dan plot novel tersebut.

Penelitian Sosial:
Dalam ilmu sosial, terutama sosiologi dan antropologi, teori Dilthey dapat digunakan untuk memahami makna dari tindakan sosial. Misalnya, dalam studi mengenai perubahan budaya dalam masyarakat tertentu, peneliti dapat menggunakan pendekatan Dilthey untuk memahami bagaimana individu dalam masyarakat tersebut memberikan makna terhadap perubahan tersebut dan bagaimana pengalaman hidup mereka memengaruhi pandangan mereka.

Psikologi Fenomenologis:
Dilthey juga memberikan kontribusi pada pengembangan psikologi fenomenologis. Dalam konteks ini, penelitian psikologi bisa fokus pada pemahaman dan interpretasi pengalaman hidup individu, bukan hanya pada analisis perilaku atau data kuantitatif. Misalnya, dalam studi mengenai pengalaman trauma, pendekatan Dilthey dapat membantu peneliti memahami bagaimana individu merasakan dan memberikan makna terhadap peristiwa traumatis tersebut.

Nama: gladhis putri evrilia

NIM: 1512300051

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun