Mohon tunggu...
gizkiavirnalista
gizkiavirnalista Mohon Tunggu... Administrasi - Cashier

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat

26 Desember 2024   20:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto (Gambar&Persahabatan) Pixaby.com

Sahabat

Hujan turun dengan deras, membuat jalanan di kota kecil itu dipenuhi genangan air. Di dalam kelas, Rina duduk di sudut dekat jendela, menatap keluar dengan raut wajah murung. Sudah beberapa hari ini ia merasa ada yang berbeda, seperti ada yang hilang dalam hidupnya. Sahabat terbaiknya, Dini, tiba-tiba menjauh.

Mereka selalu bersama, sejak kecil. Main sepeda, berbagi rahasia, bahkan saling menjaga saat keduanya takut pada ujian. Namun, belakangan ini, Dini seperti menghindarinya. Pesan-pesan Rina tak pernah dibalas, dan Dini pun lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman baru.

Rina merasa bingung, kesepian. Apakah ia melakukan kesalahan? Apakah Dini sudah tidak ingin berteman lagi dengannya?

Ketika pelajaran berakhir, Rina duduk sejenak, menunggu hujan reda. Tiba-tiba, seseorang duduk di sampingnya. Rina menoleh, dan mendapati Dini duduk dengan wajah yang agak cemas.

“Aku minta maaf,” kata Dini pelan. “Aku… aku merasa kamu mulai berubah belakangan ini, Rina. Kita nggak seperti dulu lagi. Aku khawatir kita akan semakin jauh.”

Rina terkejut. Ternyata, bukan hanya dia yang merasakan perubahan. "Aku juga merasa seperti itu, Din. Aku merasa kita jadi asing satu sama lain."

Dini menarik napas panjang, lalu berkata, "Aku nggak ingin kehilangan kamu, Rina. Aku ingin kita tetap jadi sahabat seperti dulu. Aku cuma butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan semuanya."

Rina menunduk, menyadari bahwa dirinya juga tak bisa membayangkan hidup tanpa Dini di sisinya. “Aku juga, Din. Aku nggak ingin kehilangan sahabatku.”

Hujan mulai reda, dan keduanya berjalan keluar kelas bersama. Meskipun jalan mereka tidak selalu mulus, Rina tahu bahwa sahabat sejati adalah mereka yang tetap ada, meski ada jarak. Mereka hanya perlu waktu untuk saling memahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun