Mohon tunggu...
Gizi Holistik
Gizi Holistik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Gizi untuk Anak Belajar Puasa

16 April 2022   03:03 Diperbarui: 16 April 2022   05:09 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | tempo.co

Sebaiknya anak yang belum baligh berpuasa setengah hari atau boleh berpuasa seharian penuh? 

Berpuasa itu boleh bagi siapa saja. Tetapi kembali lagi tujuan puasa tersebut untuk apa, jika berpuasa dalam Islam tentunya harus memenuhi syariat Islam. Nah bahasan kali ini yaitu gizi untuk anak yang berpuasa.  Bagaimana sih? Makanan itu merupakan sumber energi bagi setiap manusia, terutama anak -- anak. 

Pada anak, penghasil energi utamanya adalah makanan yang befungsi menjalankan semua sistem didalam tubuh dan sebagai pendorong proses tumbuh kembang. Ketika seseorang berpuasa, maka energi didalam tubuhnya akan kurang, karena seperti yang diketahui makanan yang dikonsumsi hanya mempertahankan kadar gula darah sampai 4 jam. Untuk itu, biasanya anak -- anak belajar berpuasa terlebih dahulu. Yaitu berpuasa hanya setengah hari (sampai adzan dzuhur) saja. Nah, hal itu ibaratkan kendaraan yang mengisi ulang bahan bakarnya, pada anak pun waktu buka puasa di siang hari bagaikan mengisi ulang energi yang sudah terpakai. 

Untuk anak yang berpuasa full sebenarnya juga tidak apa -- apa, karena berpuasa seharian itu biasanya hanya 13-14 jam saja, sedangkan kelaparan dini itu waktu nya yaitu 16 jam setelah kita memakan makanan, dan waktu berpuasa itu kurang dari 16 jam. Maka dari itu, puasa full juga tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Karena waktu berpuasa kurang dari waktu kelaparan dini.

 Cara untuk menghindari fase kelaparan dini bagi anak misalnya memastikan terlebih dahulu bahwa si anak sehat, ketika sahur dan berbuka makan lah makanan dengan jumlah dan jenis yang tepat. Makanan untuk sahur biasanya harus mengandung semua zat gizi dalam komposisi yang benar dan seimbang serta jumlah cukup sesuai usia dan jenis kelaminnya, contohnya misalnya memakan nasi merah, pisang, buah anggur, apel, kacang hijau, susu rendah lemak dan masih banyak yang lainnya. 

Makanan untuk sahur juga sebaiknya yang mudah mengenyangkan, contohnya ayam, daging, kentang dan masih banyak yang lainnya. Nah, untuk berbuka sebaiknya makan jenis makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi contohnya misalkan donat, roti putih, wafel, kentang, wortel, semangka dan lain sebagainya. Dan tak lupa juga harus makanan yang mengandung zat gizi dengan komposisi seimbang dan juga sesuai dengan usia dan jenis kelamin. 

Begitu pula dengan anak yang puasa setengah hari, pola makannya pun sama, asal bisa membagi asupan gizi nya sesuai jam makan si anak. Jangan sampai kelebihan ataupun kekurangan ya. Nah untuk penambah gizi dan kebutuhan si anak, biasanya di jam makan tertentu itu kurang mencukupi, maka dari itu berilah si anak camilan di saat jam tertentu missal setelah sholat terawih dan juga setelah sahur diwaktu sebelum imsak. 

Untuk anak yang puasa setengah hari juga berikan dia camilan di waktu siang hari. Camilan yang diberikan cocoknya makanan manis dan bergizi, karena makanan manis akan cepat mengembalikan energy anak sehingga anak tidak lagi merasa lapar dan lemas. Berikan lah camilan yang sehat, misalnya pudding susu, yogurt, pisang, atau susu. Itulah teman -- teman hal yang bisa kita pelajari dalam memperhatikan gizi untuk anak yang berpuasa. Semoga para orang tua dirumah bisa memberika menu terbaik untuk anak ya. Keep healthy!

*ditulis oleh Regina untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun