Mohon tunggu...
Gizi Holistik
Gizi Holistik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kumpulan Tulisan Mahasiswa Program Studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tetap Menjaga Asupan Gizi Saat Anak Belajar Puasa

15 April 2022   21:08 Diperbarui: 15 April 2022   21:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk berpuasa di bulan ramadhan. Umat muslim menjalankan puasa selama 1 bulan lamanya. Puasa pasti sudah biasa dilakukan oleh orang tua sedangkan untuk anak-anak pasti akan terasa berat. Karena, dalam puasa kita diharuskan menahan dengan menahan tidak makan, minum, dan perbuatan yang tidak baik. Dalam puasa umat muslim hanya diperbolehkan pada saat tenggelamnya matahari atau waktu sholat maghrib dan saat sebelum matahari terbit atau sebelum waktu solat Shubuh. 

Biasanya puasa tidak diwajibkan pada oleh ibu hamil, ibu menyusui, seseorang yang sedang sakit, perempuan dalam masa menstruasi, ataupun pada orang yang sedang dalam perjalanan. Anak -- anak tidak diwajibkan juga untuk melaksanakan puasa. Tetapi, banyak dari anak -- anak ingin mencoba puasa karena melihat keluarganya berpuasa ataupun orang tua yang ingin anak nya mulai belajar untuk puasa. 

Makanan yang bisa disajikan untuk anak yang sedang belajar berpuasa harus tetap memenuhi asupan kalori perharinya. Waktu-waktu makan pada saat puasa ialah makan makanan selingan sebelum makan sahur, lalu makan makanan utama saat sahur. Pada saat berbuka bisa mengkonsumsi makanan selingan terlebih dahulu lalu makan makanan utama buka puasa. Nanti setelah selesai waktu tarawih bisa makan makanan selingan. Saat anak mulai belajar berpuasa, ajak untuk sahur bersama. Sahur dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (nasi, ubi, kentang dan lainnya), makanan yang berprotein tinggi (ayam, telur, daging, tempe, tahu, dan lainnya), dan juga makan makanan yang mengandung serat tinggi yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan energi dalam 1 harinya. Dan jangan lupa untuk minum air putih yang cukup sebelum makan sahur dan sesudah makan sahur. 

Cara lain jika anak susah untuk diajak bangun sahur, tidak apa apa makan di pagi hari karena disini masih menerapkan cara puasa dengan perlahan. Setelah waktunya buka, jangan lupa untuk minum air sebelum makan karena sudah menahan haus selama beberapa jam. Lalu dilanjutkan dengan makan dengan memakan makanan yang ia suka dan tentunya makanan yang bergizi seperti yang mengandung karbohidrat, protein, serat, lemak baik. 

Nah sebelum makan makanan utama, anak bisa memakan makanan selingan terlebih dahulu atau yang biasa kita sebut dengan takjil. Lalu bisa makan selingan lagi setelah solat terawih. Dan minum air putih juga setiap sebelum makan dan setelah makan. Contoh untuk makanan saat anak berpuasa misalnya selingan saat sahur bisa berupa susu biskuit, lalu makanan utama nya bisa nasi dengan sop ayam dan sayur capcay dan jangan lupa untuk makan buah. Buka puasa bisa diawali dengan makanan selingan yang manis seperti kolak pisang, lalu buka dengan nasi ikan bakar dengan tempe, lalu makan selingan seperti pudding. Intinya, coba untuk membuat makanan kesukaan sang anak dengan bhan makana yang bergizi. Dan jangan sampai mengolah makanan dengan 2 kali pengolahan/pemanasan karena hal itu dapat menghilangkan kandungan gizi nya. 

Untuk mempermudah anak dalam berpuasa, pada saat waktu luang sebaiknya mengajak anak-anak beraktifitas diluar. Entah itu bermain dengan teman sebayanya, ataupun jalan jalan bersama keluarga. Hal ini dilakukan agar fokus anak berpaling, tidak memikirkan rasa haus ataupun lapar pada dirinya. Dan juga aktifitas fisik memang dibutuhkan dalam tiap harinya. Tidak perlu yang berat, cukup bergerak dan tidak diam selalu. Jika anak tidak kuat untuk malakukan puasa sampai maghrib, sebagai orang tua jangan terlalu memaksanya. 

Cobalah berpuasa dengan pelan-pelan, karena memang anak-anak belum diwajibkan untuk puasa. Tapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba. Bisa dimulai dari makan di pagi hari lalu buka di siang hari dilanjut lagi puasa sampai maghrib. Mungkin hal ini terlihat sama seperti waktu makan sehari-hari. Tetapi ada yang berbeda seperti benar benar tidak makan atau minum selain di jam bukanya entah itu jam 7 pagi, 12 siang, atau jam 6 sore. Puasa seperti ini biasa disebut dengan "puasa setengah hari". Sesuatu yang dipaksakan itu akan berujung tidak baik. Perlahan saja tetapi pasti. 

DAFTAR PUSTAKA 

Litbangkes, datin. 2020. Menjaga kesehatan selama berpuasa dengan asupan gizi seimbang. diakses pada 12 April 2022, dari Menjaga kesehatan selama berpuasa dengan asupan gizi SeimbangDINAS KESEHATAN PROVINSI NTB (ntbprov.go.id) 

Firmansyah, adi mohammad. 2015. Pengaruh puasa ramadhan pada beberapa kondisi kesehatan . diakses pada 12 April 2022, dari https://www.researchgate.net/publication/311810216  

*ditulis oleh Nasha untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun