Kapal tongkang atau ponton merupakan jenis kapal pengangkut barang yang bentuknya seperti kotak besar terapung. Kapal ini tidak memiliki sistem pendorong sendiri dan harus ditarik oleh kapal lain, biasanya kapal tunda. Kapal tongkang memiliki peran penting dalam transportasi laut, terutama untuk mengangkut barang-barang dalam jumlah besar. Kapal ini dapat digunakan untuk mengangkut berbagai jenis barang, mulai dari batubara, minyak, kayu, hingga bahan konstruksi.
Fungsi dan Manfaat Kapal Tongkang
Kapal tongkang berfungsi utama sebagai pengangkut kargo, mulai dari barang umum hingga mobil, terutama di daerah tanpa jembatan. Seiring perkembangan zaman, kapal ini masih memainkan peran vital dalam transportasi barang dengan kapasitas besar. Namun, apa saja keunggulan dan manfaatnya?Â
Memahami Sejarah dan Perkembangan Kapal Tongkang
Dahulu, khususnya antara tahun 1960-1980, kapal tongkang sangat dominan di pulau-pulau seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Pembangunan jembatan yang terbatas membuat kapal ini menjadi solusi efektif untuk transportasi. Berkat bentuknya yang mirip kotak terapung, kapal ini menjadi pilihan ideal untuk mengangkut barang dalam jumlah besar. Dengan bantuan kapal tunda, proses pengangkutan menjadi lebih lancar.
Fungsi dan Manfaat Kapal Tongkang
Kapal tongkang memiliki beberapa fungsi dan manfaat, antara lain:
- Mengangkut barang dalam jumlah besar. Kapal tongkang memiliki kapasitas yang besar, sehingga dapat mengangkut barang dalam jumlah yang banyak. Hal ini membuat kapal tongkang menjadi pilihan yang tepat untuk mengangkut barang-barang yang membutuhkan transportasi laut dalam jumlah besar, seperti batubara, minyak, dan bahan konstruksi.
- Membantu kelancaran transportasi laut. Kapal tongkang dapat membantu kelancaran transportasi laut dengan mengangkut barang-barang yang tidak dapat diangkut oleh kapal lain. Misalnya, kapal tongkang dapat digunakan untuk mengangkut batubara dari area penambangan ke pelabuhan.
- Mempermudah transportasi laut di perairan dangkal. Kapal tongkang memiliki lambung yang datar, sehingga dapat beroperasi di perairan dangkal. Hal ini membuat kapal tongkang menjadi pilihan yang tepat untuk mengangkut barang-barang di perairan dangkal, seperti sungai dan danau.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Mengapalkan Barang dengan Tongkang
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengapalkan barang dengan tongkang, antara lain:
- Rute yang akan dilalui. Pengetahuan terhadap rute yang akan dilalui penting untuk meminimalisir risiko perompakan maupun kondisi laut yang akan dilewati.
- Sertifikasi serta spesifikasi kapal tunda dan tongkang. Kapal tunda dan tongkang yang digunakan harus sesuai dengan standar yang berlaku, mulai dari usia, kapasitas, hingga daya yang dimilikinya.
- Survei kelayakan kapal berikut perizinannya. Survey kelayakan kapal dan perizinannya sangat penting untuk dilakukan agar semua yang berada pada kapal tersebut dapat berlayar dengan aman sesuai dengan rencana.
- Awak kapal yang berpengalaman. Awak kapal yang berpengalaman juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Awak kapal yang berpengalaman akan dapat mengatasi risiko buruk yang mungkin terjadi di perjalanan.
Contoh Penggunaan Kapal Tongkang
Kapal tongkang digunakan secara luas dalam berbagai industri, antara lain:
- Industri pertambangan. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut batubara, bijih besi, dan mineral lainnya dari area penambangan ke pelabuhan.
- Industri energi. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut minyak, gas, dan produk minyak bumi lainnya.
- Industri konstruksi. Kapal tongkang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan konstruksi, seperti semen, batu, dan besi.
Perusahaan Sewa Kapal Tongkang PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (Titan Group)
PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelabuhan muat batubara. SDJ mengelola pelabuhan muat batubara seluas 62 ha yang berlokasi di Muara Lematang, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
SDJ memiliki dua unit Barge Loading Conveyor (BLC) yang digunakan untuk memuat batubara kedalam tongkang ukuran 300 feet (7.500 ton). BLC-1A didesain dengan kapasitas 22,500 ton/jam dan BLC-1D didesain dengan kapasitas 11,500 ton/jam.
Saat ini rata-rata daya muat BLC-1A sebanyak lima tongkang dan BLC-1D dua tongkang per hari. SDJ sedang meningkatkan kapasitas muat menjadi total 10 tongkang per hari.
Dengan fokus pada keamanan, sertifikasi, dan pengalaman awak kapal, kapal tongkang dapat tetap menjadi pilihan yang efektif dalam mengangkut barang. Dengan melibatkan perusahaan seperti Titan Infra Energy dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya, keberhasilan logistik kapal tongkang semakin dijamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H