WAJAH BARU PERILAKU ORGANISASI DALAM BIROKRASI BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) DI INDONESIA
Nama : Giyanti
NIM : 191312688
Program Studi : Ilmu Administrasi Publik (AP Sore)
Mata Ujian : Perilaku Organisasi
Dosen : SL. Harjanta, S.IP, M.SI.
Presiden Jokowi belum lama ini telah meresmikan 3 bank syariah milik Bank Himbara bergabung menjadi satu dengan nama Bank Syariah Indonesia (BSI), yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah (BRIS), dan BNI Syariah (BNIS). Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 01 februari 2021 lalu di Istana Presiden, dan dapat diikuti oleh masyarakat lewat online ataupun secara virtual. BSI ini juga telah mendapatkan predikat bahwasannya besuk ke depannya akan menjadi Bank Syariah terbesar di Indonesia. Mengenai bentuk logo dari BSI juga berubah, sudah tidak lagi menggunakan logo dari bank sebelumnya, yaitu dominan berwarna hijau itu menjadi warna dasarnya logo BSI, dan disampingnya tulisan BSI ada kalimat “Bank Syariah Indonesia”, selain itu ada sebuah gambar bintang yang berwarna kuning dan diletakkan di bagian atas sebelah kanannya. Gambar bintang lima tersebut berarti lima sila Pancasila dan lima rukun Islam, yang berarti juga bahwa BSI senantiasa sangat menjunjung tinggi Pancasila dan rukun Islam.
Mengenai perilaku organisasi ketika sebelum bergabung menjadi satu masing-masing dari tiga bank tersebut selama ini banyak yang mengkritik, itu semua disebabkan karena ketiga bank tersebut cenderung stagnan. Tetapi kalau dari segi pelayanan sudah termasuk bagus, hanya seringnya setiap harinya terlihat sepi, sehingga membuat orang-orang menjadi ragu untuk bergabung ketiga bank tersebut. Ketiga bank tersebut masing-masing mempunyai keunggulannya, yakni Bank Syariah Mandiri (BSM) terkenal sangat kuat dalam menjalankan bisnis konsumer yang terbukti mampu menopang bisnis bank tersebut di masa pandemi Covid-2019. Untuk Bank BRI Syariah (BRIS) mempunyai keunggulan dalam bisnis sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), bank ini juga mengalami kenaikan laba di masa pandemi Covid-19. Sedangkan untuk Bank BNI Syariah (BNIS) mempunyai kartu kredit syariah (Hasanah Card), ini sebagai salah satu produk keunggulannya.
Dengan lahirnya bank baru BSI sepertinya akan ada peluang juga tantangan yang besar ke depannya. Dan apabila peluang serta tantangan ini mampu terjawabkan dengan baik, maka impian mereka yang ditunggu-tunggu selama ini untuk dapat meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah akan menjadi lebih mudah tercapai. Tidak hanya kebaikan atau keunggulannya saja yang mereka pikirkan, tetapi mereka juga menganggap bahwa ini semua termasuk tantangan yang harus dapat teratasi dengan baik agar ke depannya jangan sampai atau tidak menimbulkan konflik internal karena akibat dari perbedaan karakter masing-masing pegawai dari ketiga bank tersebut. Untuk itu sangat perlu diadakannya proses sosialisasi yaitu diperkenalkannya seluruh pegawai antara BSM, BRIS, dan BNIS; supaya yang diharapkan adalah terdapat standar perilaku pegawai yang baik pada saat bekerja. Saat perilaku para pegawai yang sedang bekerja sudah terstandarisasi, maka akan menyebabkan dampak yang baik terhadap standar layanan kepada nasabah secara maksimal.
Pada hakikatnya perilaku organisasi merupakan hasil-hasil dari interaksi antar para individu dalam organisasi atau perusahaan, contohnya pada organisasi BSI. Sedangkan untuk sifat-sifat manusia mempunyai kriteria masing-masing dan berbeda yakni kemampuan mereka tidak sama, masing-masing manusia memiliki kebutuhan yang berbeda, orang selalu berpikir tentang masa depan; juga membuat pilihan tentang bagaimana cara bertindak atau berperilaku, seseorang akan memahami lingkungan mereka dalam hubungannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu dan kebutuhannya, seseorang dapat dipastikan memiliki reaksi senang atau tidak senang, serta banyak faktor lain yang menentukan sikap juga perilaku seseorang. Di dalam praktik sebuah organisasi atau perusahaan, manajer dapat merencanakan program-program pelatihan dengan basic beberapa proses belajar sosial supaya dapat berhasil secara signifikan. Proses-proses tersebut terperinci sebagai berikut:
- Proses atensi, yaitu karyawan cukup belajar dari sebuah model yang dikenalnya dan dapat menarik perhatiannya. Pada umumnya orang lain akan tertarik terhadap hal yang paling mudah dipengaruhi oleh model-model yang menarik, mudah diperoleh, penting untuk semuanya atau menyerupai model yang diestimasikan.
- Proses retensi, yaitu pengaruh sebuah model akan bergantung pada sejauh mana para karyawan tersebut mengingat dengan fungsi model itu setelah dari sekian lama mereka menyelesaikan latihannya.
- Proses reproduksi motorik, yaitu para karyawan memperoleh perilaku yang baru dengan memperhatikan sebuah model. Perhatian dan ketertarikan tersebut seharusnya dapat terkonversi dalam suatu tindakan. Proses ini dengan sendirinya telah mendemonstrasikan bahwa karyawan tersebut sudah mampu memperlihatkan aktifitasnya sebagaimana dikehendaki oleh sebuah model.
- Proses penguatan, yaitu para karyawan akan memiliki motivasi untuk menunjukkan sebuah perilaku yang dikehendaki oleh sebuah model setelah yang bersangkutan diberikan insentif yang positif atau penghargaan. Perilaku-perilaku yang diberikan penguatan seperti itu akan lebih memperoleh perhatian yang banyak, dipelajari lebih baik serta lebih sering dilaksanakan oleh para karyawan.
Sumber-Sumbernya:
- https://www.idxchannel.com/banking/bsi-mau-diresmikan-jokowi-ini-penampakan-wajah-baru-bank-mandiri-syariah
- https://republika.co.id/berita/qlfm0w327/bsi-punya-logo-cerminkan-pancasila-dan-lima-rukun-islam
- https://kumparan.com/anggit-pragusto-sumarsono/selamat-datang-bank-syariah-indonesia-peluang-dan-tantangan-merger-bank-syariah-1v5IIEOxbPJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H