[caption caption="Giwo menyampaikan materi gender equality "][/caption]Commission on the Status of Women (CSW) atau Komisi Status Perempuan Perserikatan Bangsa-bangsa menyelenggarakan General Asembly (Sidang Umum) di Markas New York pada 14-25 Maret 2016. Sidang umum tersebut diselenggarakan rutin tiap tahun dengan tujuan melakukan updating terhadap permasalahan dan kemajuan posisi perempuan dari berbagai negara. Output yang ingin dicapai dalam sidang umum yang diselenggarakan setiap tahun ini adalah untuk membangun kesepakatan global.
KOWANI mendukung pernyataan Sekjen PBB, Ban Ki Moon agar kita semua berupaya menghentikan kekerasan dan diskriminasi atas nama apapun. Dalam sambutannya (14/3), Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa, Ban Ki Moon menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke negara-negara selama sembilan tahun lamanya. Perempuan dan anak di banyak negara masih banyak yang alami diskriminasi dan juga rentan menjadi korban kekerasan.
“Sekjen PBB menyampaikan bahwa di banyak negara masih marak terjangkitnya penyakit menular HIV/AIDs, perkosaan pada perempuan, anak-anak korban penghilangan paksa, mutilasi genital perempuan” ujar Ketua Umum KOWANI, Giwo.
Giwo menyitir pidato Sekjen PBB bahwa semua bentuk diskriminasi dan kekerasan atas nama apapun harus dihentikan. Giwo sependapat dengan pandangan Sekjen PBB, salah satu upaya penghapusan diskriminasi dan kekerasan perempuan harus dilakukan melalui parlemen, yakni dengan keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan politik. Dari catatan Sekjen PBB , terdapat lima negara yang sampai saat ini tidak punya keterwakilan perempuan dan tujuh negara yang tidak ada unsur perempuan dalam kabinet Pemerintahan.
“Sekjen PBB, Ban Ki Moon bilang kalau dia menduduki posisi Sekjen karena didukung oleh perempuan. Makanya dia fokus dan semangat kalau bicara tentang kekerasan terhadap perempuan” tukas Giwo
Giwo menambahkan, dalam pidatonya Sekjen PBB juga menyampaikan banyak upaya yang dapat dilakukan secara bersama-sama antara Government dengan Civil Society.
“Pak Sekjen PBB ini juga meminta laki-laki harus terlibat dan menjadi bagian dari perjuangan kesetaraan gender. Laki-laki bersama perempuan harus berupaya melakukan penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Semua pihak harus turut mencegah kekerasan extrimisme. Perempuan harus aktif dalam isu perdamaian dan keamanan” kata Giwo menduplikasi pesan Sekjen PBB, Ban Ki Moon
Delegasi Indonesia yang hadir dalam Sidang Umum Komisi Status Perempuan PBB antara lain dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Kaukus Perempuan Parlemen RI, Komnas Perempuan dan NGO perempuan. Rombongan KOWANI dipimpin langung oleh Ketua Umum, Dr. Giwo Rubianto Wiyogo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H