Mohon tunggu...
Healthy Pilihan

Menyemut, Inilah Meriahnya Kampanye Turunkan AKI

6 Desember 2015   20:58 Diperbarui: 6 Desember 2015   21:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="1500 Pengurus dan Anggota Organisasi Massa Perempuan Mengikuti Jalan Sehat "][/caption]Sebanyak kurang lebih 2150 aktifis perempuan dari pengurus dan anggota Organisasi Kemasyarakatan Perempuan (Ormas Perempuan) anggota KOWANI, Dharma Wanita Persatuan, Dharma Pertiwi, Tim Penggerak PKK, OASE (Organisasi Istri Menteri), Komunitas Peduli Anak Ku Gapai dan ibu-ibu hamil minggu pagi, 6 desember 2015 mengikuti rangkaian kegiatan kampanye turunkan Angka Kematian Ibu.

Rincian peserta adalah 1600 mengenakan kostum ungu, sedangkan sisanya mengenakan baju bebas karena membludaknya peserta sehingga ketersediaan kostum habis. Kampanye tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yakni 359/100 ribu kelahiran. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Ibu yang diselenggarakan atas kerjasama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Berikut kemeriahan yang nampak dari Kampanye AKI. 

Setelah semua peserta melakukan proses regristrasi, acara pertama adalah belly dance. Di depan panggung utama, semua peserta jalan sehat mengikuti belly dance di mana gerakannya  menduplikasi dari gerakan instruktur yang ada diantas panggung.

[caption caption="1500 peserta pengikuti belly dance. "]

[/caption]

Usai belly dance, peserta menyimak sambutan Ketua Umum Panitia Hari Ibu, Dr Giwo Rubianto Wiyogo.  “Peringatan Hari Ibu ke-87 tahun 2015 mengangkat tema "Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak".

[caption caption="Sambutan Ketua Umum Peringatan Hari Ibu dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI"]

[/caption]

"Sesuai dengan tema tersebut, penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tidak hanya membutuhkan peran perempuan, melainkan juga peran laki-laki," ujarnya. Giwo menganalogikan kita akan panic jika ada pesawat jatuh dan memakan korban. Nah bagaimana kalau dalam pesawat yang jatuh itu ada 359 Ibu-Ibu yang akan membawa kehidupan ke dunia ini ternyata mati sia-sia.

Selanjutnya, pidato disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Dr. Yohanna Yembisse. Dalam sambutannya, Yohanna mengajak seluruh elemen masyarakat berperan serta dalam menekan angka kematian ibu dan perkawinan usia dini. Menurut Yohanna, kita bangsa Indonesia harus dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) karena hal tersebut masuk salah satu dalam 17 indikator Sustainable Development (SDGs).

[caption caption="Penyematan Pin Pita Putih oleh Ketua Umum APPI Dr. Giwo Rubianto kepada Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan Prof Dr Yohanna Yembisse"]

[/caption]

Yohanna melepas peserta jalan sehat usai penyematan pin pita putih oleh Ketua Umum Aliansi Pita Putih Indonesia, Giwo Rubianto Wiyoyo.

[caption caption="Jalan sehat dalam rangka Kampanye Penurunan ANgka Kematian Ibu dan Peringatan Hari Ibu tahun 2015"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun