Mohon tunggu...
Healthy

Partisipasi Masyarakat Perkuat Pembangunan Kesehatan di Indonesia

25 April 2016   01:05 Diperbarui: 25 April 2016   01:15 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ketua Umum KOWANI Tengah Menyampaikan Materi tentang Peran Serta Ormas Dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia"][/caption]Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dr. Giwo Rubianto Wiyogo menyerukan kepada Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu wujud partisipasi aktif tersebut adalah menyelenggarakan kegiatan dan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). KOWANI bersama 17 Ormas lainnya di Indonesia telah menggerakkan partisipasi masyarakat dalam rangkaian kegiatan PHBS bekerjasama dengan Pemerintah.

Ajakan partisipasi dalam memperkuat pembangunan kesehatan di Indonesia disampaikan Giwo saat menyampaikan materi Talkshow “Peran Serta Ormas Perempuan dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia” di acara Women’s Health Expo yang dihelat di Puri Agung Sahid Hotel Jakarta pada Minggu, 24 April 2016.

[caption caption="Acara Talkshow diikuti oleh anggota dan pengurus Ormas Perempuan "]

[/caption]Dalam paparannya, Giwo merujuk konsideran UU 36 tahun 2009 yang menyebutkan  bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.

Menurut Giwo saat ini telah terjadi perubahan paradigma pembangunan kesehatan yang dulunya bertumpu pada orang yang sakit (15%), kini bertumpu pada orang-orang yang sehat (85%). “Artinya pembangunan kesehatan tidak dilakukan semata hanya kuratif, namun juga menitik beratkan pada peningkatan kesehatan masyarakat agar berdaya guna dalam pembangunan” Tukas Giwo

Paradigma sehat yang dimaksud oleh Giwo bertumpu pada : Pertama, Promosi kesehatan dengan harapan adanya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan vitalitas penduduk yang sehat (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin. Kedua, upaya pencegahan penyakit melalui gerakan imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak. Ketiga, pencegahan, pengendalian, penanggulangan, pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk (melalui perubahan perilaku). Keempat, memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan medis.

“Itulah mengapa kami tekankan agar Pemerintah tidak meninggalkan masyarakat. Jika Pemerintah ditopang oleh partisipasi masyarakat yang kuat maka pembangunan kesehatan di Indonesia juga akan berhasil gemilang” ujar Giwo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun