Jurnalisme masa depan tidak terlepas dengan multimedia. Dampak dari multimedia membawah perubahan besar bagi jurnalisme masa kini. Dahulu proses jurnalisme hanya mengandalkan gaya pencarian dan penulisan yang terbilang minim.
Pencarian berita dilakukan menggunakan peralatan seadanya sampai dengan proses mentransmisikan berita. Namun saat ini di era 2000-an proses jurnalisme di bantu oleh berbagai teknologi canggih seperti, video, gambar, audio, infografis, dan animasi. Komponen pendukung di atas menjadi bagian dari multimedia.
Bukti dari kemahiran multimedia dapat dilihat dalam iklan dari ekspansi web sampai pada proses videografer. Walaupun multimedia sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai masyarakat modern saat ini namun dalam dunia jurnalisme khususnya jurnalis dulu, mereka belum memikirkan penggunaan multimedia tetapi multimedia di gambarkan seperti fotografer untuk membuat film dokumenter sebagai desain interaktif.
Jurnalisme Masa Depan
Komponen jurnalisme masa depan berkaitan dengan sebuah inovasi jurnalis dalam mengelola informasi. Melalui penambahan perangkat audio, video, gambar dan sebagainya jurnalis harus mampu menyatukan beberapa komponen multimedia tersebut.
Jurnalis di tuntut untuk melengkapi isi dari informasi dengan memakai unsur multimedia dan jangan mengulangi informasi yang sama tegasnya saling melengkapi. Jurnalisme masa depan mendistribusikan konten berbasis digital. Dengan sistim inilah jurnalisme masa depan menjadi semakin interaktif sebagai peliputan data, aplikasi database, dan aplikasi berita lainnya yang mempermudah pembaca memahami informasi yang di sampaikan.
delapan cara yang perlu dilakukan sebagai seorang jurnalis masa depan, yakni:
Ada- Saling menyempurnakan, informasi yang ingin disampaikan jangan sampai mengulang. Kalau menggunakan tiga atau empat komponen multimedia maka tiap komponennya dibuat berbeda.
- Penyatuan media, jangan terfokus hanya pada satu elemen multimedia saja harus di modifikasikan agar pembaca tidak merasa bosan.
- Mudah dipahami, informatif.
- Memikat pembaca secara visual, mempunyai daya tarik visual yang kuat. Visual yang menarik, dan jernih menjadi nilai tambah.
- Tidak bertele-tele, informasi yang ingin di sampaikan harus to the poin. Terkadang isi dari informasi dan judul berita tidak sama. Membuat pembaca menjadi menerka-nerka maksud dan tujuan dari penulis yang membuat pembaca kesulitan menemukan inti sari dari informasi itu.
- Imajinasi, ketika pembaca membaca atau melihat informasi yang di tampilkan maka jurnalis harus mampu membawah pembaca keluar dari zona nyaman dan mengeksplor berbagai hal menarik dari informasi tersebut.
- Gaya interaktif rendah tak masalah, ketika jurnalis tidak menggunakan video, gambar, audio sebagai komponen pendukung maka membagikan link tautan merupakan cara untuk menuntun pembaca ke informasi lain sebagai tambahan memperjelas berita yang di tulis.
- Menambahkan nilai jurnalistik menjadi sangat penting, berinovasi menjadi satu kunci utama jurnalis untuk membawah pembaca ke perjalanan yang baru.
Jurnalisme masa depan menjadi transformasi besar bagi aspek dunia jurnalisme yang mana perubahan ini di pengaruhi oleh trand masyarakat modern yang menjadi meningkat dan memaksa untuk akhirnya jurnalisme juga bertumbuh semakin luas dengan modifikasi baru sebagai cara yang baik agar tidak tertinggal.Â
Apalagi berkaitan dengan berita penulis meyakini bahwa masyarakat modern saat ini sangat membutuhkan informasi yang mudah di akses kapan, dan di mana saja menjadi faktor pendukung yang kuat kalau jurnalisme masa depan itu penting. Selain itu penulis berharap jurnalisme masa depan melalui jurnalis mesti terampil dalam mengelola serta mentransmisikan pesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H