Segala kelebihan Aranguiz yang telah dijelaskan di atas juga tidak lepas dari faktor keluarga. Sang ibu, Mariana Sandoval Hernandez adalah seorang pelatih di klub Nueva Esperanza. Darah sepakbola mengalir tidak hanya mengalir dari pihak ibu melainkan juga dari ke-7 pamannya. Tentunya dukungan keluarga adalah hal yang fundamental bagi perkembangan seorang pemain, terutama ketika masih kanak kanak. Menurut situs web eldinamo.cl , Aranguiz kecil selalu ditemani oleh sang ayah dan saudara kandungnya ketika berlatih. Sementara itu, sang ibu berperan dalam memastikan kebutuhan yang diperlukannya di sekolah dan pergi menghadiri pertemuan orangtua.
“Euforia Aranguiz” ini sesungguhnya telah lama muncul sebelum Piala Amerika. Setahun sebelumnya, pada Piala Dunia 2014, Aranguiz juga mencetak gol, tepatnya pada laga melawan Spanyol yang dimenangi Chile dengan skor 2-0. Berkat penampilan apik di Piala Dunia, walikota Puente Alto (kota kelahirannya) memberikan penghargaan dengan menjadikan nama sang pemain sebagai nama jalan. Jalan yang sebelumnya bernama Avenida Circunvalacion saat ini telah menjadi Avenida Charles Aranguiz Sandoval.
Setelah Piala Amerika, euforia Aranguiz terus berlanjut. Akankah sang pemain mendarat di sebuah klub Eropa? Faktanya, sang pemain masih terikat kontrak hingga tahun 2018 dengan klubnya saat ini. Kendati demikian, apabila klub Internacional Porto Alegre menetapkan harga tinggi bagi klub klub yang ingin mendapatkannya, maka hal itu bukanlah sebuah kesulitan bagi klub klub kaya seperti Chelsea atau Manchester City.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh media Spanyol, MARCA, kepada Jorge Sampaoli, sang pelatih timnas Chile itu mengatakan bahwa : “Sulit bagi saya untuk memahami bahwa dia tidak bermain di klub besar di Eropa. Saya tidak banyak melihat mixed midfielder (gelandang yang memiliki kemampuan membangun serangan dan merebut bola) seperti dia di dunia.” Pelatih yang dulu “menghukumnya” karena tertidur pun memujinya dengan tulus. Euforia Aranguiz memang telah merasuki banyak orang.