Iseng sedikit. Jarang-jarang punya waktu seluang ini buat ngisi blog. Gak ada yang spesial buat di tulis sih sebenarnya, tapi ini saya isi dari sekelumit buku harian saja ya. Gak usah dipikirin terlalu jauh ya abis bacanya. Gak mungkin juga saya mengumbar kehidupan pribadi di blog, emang Nazar dan Musdalifah apa hahaha...
Key
Begini rasanya senang dan sedih datang secara bersamaan.
Seperti ditampar ketika sedang tidur.
Kaget. Pusing.
Aku tidak tahu bagaimana harus berekspresi.
Seperti berada pada lapisan stratosfer, udara menipis, membuat sesak sedangkan keindahan angkasa masih dapat dilihat.
Suara kanan-kiri memang bising, tapi aku tak tahu apa yang mereka bicarakan.
Aku seperti tak kenal lagi bahasa mereka.
Yang aku mengerti hanya kata-kata dari dalam pikiranku tentang kondisi ini.
Sesaat. Sejenak. Kemudian dia lewat.
Tanganku yang tak mau diam ini terhenti sejenak.
Mataku tak bisa bohong. Aku rindu sosoknya.
Tapi pada detik yang sama harapan itu pula runtuh.
Dia bukan realita untukku. (Jatinangor, 10-10-12)
Sudah... blog ini sudah terisi kembali, hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H