Mohon tunggu...
Gita Fitri Larasati
Gita Fitri Larasati Mohon Tunggu... Freelancer - Artpreneur

A neighbor, a lover, a joker, or a friend you can count on forever. Live with passion.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seni Tak Pernah Mati

29 Desember 2020   20:30 Diperbarui: 29 Desember 2020   20:33 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Borobudur – Seni adalah bentuk manusia mengekspresikan diri lewat sebuah karya, tidak terkecuali saat masa pandemi. Dalam keadaan yang sedang serba susah ini, 22 seniman asal Jakarta, Yogyakarta, dan Borobudur menyelenggarakan sebuah pameran lukisan dengan tema “New World” yang diresmikan pada Minggu (20/12/2020) bertempat di Limanjawi Art House, Borobudur.

Pameran lukisan yang akan dibuka untuk umum dari 22 Desember 2020 – 22 Februari 2021 ini diresmikan dengan memerhatikan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pembukaan hanya dihadiri para peserta dan beberapa orang terkait. Pameran lukisan yang menampilkan 24 lukisan ini dibuka oleh kolektor yang juga pemilik Museum OHD Magelang, dr. Oei Hong Djien.

Umar Chusaeni selaku pemilik Limanjawi Art House menuturkan bahwa geliat berkesenian harus terus berjalan meski di tengah masa pandemi. Hal tersebut yang melatarbelakanginya membuat jadwal yang panjang dari Desember hingga Februari agar bisa memberi kesempatan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan. Strategi ini juga ia gunakan agar pengunjung tidak membludak sehingga menimbulkan kerumunan.

“Sengaja diadakan selama itu agar bisa memberi ruang untuk warga datang berkunjung, karena kami juga membatasi jumlah kunjungan. Banyak yang datang dari Wonosobo, Temanggung, Jogja, Purworejo, dan lain-lain. Kami menerapkan jaga jarak dan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk venue. Kalau pas ramai ya harus antri terlebih dahulu.” Tutur Umar.

Bukan hanya pameran biasa, bahkan Umar selaku kurator menuturkan bahwa dia akan sangat terbuka pada siapa saja yang ingin belajar seni lukis. Para pengunjung bisa berdialog dan berdiskusi dengannya kapan saja saat berkunjung ke pameran ini dengan catatan saat ia berada di tempat.

Lukisan-lukisan yang ditampilkan pada pameran ini memiliki corak yang beragam, dari mulai realis, abstrak, sampai modern kontemporer. Bukan hanya untuk dinikmati keindahannya, pameran ini juga membolehkan para kolektor untuk membawa pulang lukisan yang dipamerkan di sini dengan membelinya.

“Lukisannya unik-unik. Banyak gaya dan macam rupa. Temanya luas, ‘New Normal’ jadi tidak bosan saat melihatnya. Beragam sekali gaya yang ditampilkan di sini. Saya datang jauh-jauh dari Purworejo sengaja untuk melihat pameran lukisan ini. Sekalian ngajak putri saya untuk belajar apresiasi seni.” Ungkap Dulrokhim, salah satu pengunjung pameran.

Dalam pameran ini, ke-22 seniman lokal menunjukkan bahwa seni tidak pernah mati walau pandemi membunuh di sana-sini. Dengan diadakannya pameran seni ini, mereka berpesan bahwa selalu ada jalan dan harapan, pandemi boleh saja membuat tidak berdaya akan tetapi kreativitas harus tetap berjaya pada setiap diri manusia. (git)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun