Lelaki tua
lelaki tua
berjalan tertatih
berhias rambut putih di kepala
cerminan hati yang sedih
sesekali memegang kepala yang kesakitan
mengontel sepeda tua
yang tlah lama ditambatkan
di muara kesedihan
tak ada tempat lagi
untuk berteduh
dari terik panas matahari
tak ada tempat lagi
untuk berteduh
tuk berlindung dari dinginnya malam hari
gila, pernah ia alami
mengemis pun ia lakoni
tiada yang bisa menyangka
harapannya sama dengan kita
yang katanya masih punya akal waras
ia mendamba ketenangan
ia inginkan kedamaian
pulang tanpa oleh-oleh yang berarti
selain sebungkus perasaan lega
membongkar simpanan kegundahan
dalam setiap relung hatinya
terpatri ia di oase kepedulian
keadilan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H