Belakang ini banyak orang yang mengeluhkan perihal penggunaan instagram yang sudah hampir menyerupai gaya personal branding LinkedIn di antara sesama penggunanya.
Pasalnya, dulu Instagram adalah tempat berbagi momen santai, mulai dari makanan estetik, perjalanan seru, atau selfie dengan caption random.
Namun, sekarang sudah mulai berubah, feed dan story mulai dipenuhi dengan pencapaian, insight profesional, dan strategi personal branding, seolah Instagram berubah menjadi LinkedIn versi kasual.
Banyak yang merasa platform ini makin kompetitif, bahkan tak lagi seramah dulu. Jika di LinkedIn kita terbiasa melihat orang membangun kredibilitas profesionalnya, kini hal yang sama terjadi di Instagram.
Dari postingan edukatif hingga storytelling karier, Instagram bukan lagi sekadar ajang eksistensi, tapi juga tempat memamerkan beragam skill dan prestasi.
Kenapa Personal Branding di Instagram Semakin Populer?
Di era digital, pekerjaan semakin kompetitif, sementara angka pengangguran terus meningkat. Personal branding menjadi kunci agar seseorang bisa dilihat, dikenal, dan diingat baik oleh perekrut, klien potensial, atau bahkan audiens yang bisa mendukung karier mereka.
Tak hanya pekerja kantoran, profesi seperti freelancer, content creator, dan digital entrepreneur, juga bergantung pada citra diri yang mereka bangun di media sosial.
Bahkan sering kali, Semakin kuat personal branding seseorang, semakin besar pula peluang untuk berkembang.
Feeling Worthless di Balik Tren Personal Branding