Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan sebuah tren baru, yaitu pengakuan rahasia berupa kebodohan atau kesalahan masa lalu dengan tajuk "We Listen, We Don't Judge."Â
Sesuai dengan artinya "kami mendengar, kami tidak menghakimi,"Â Tren ini fokus terhadap pentingnya mendengarkan orang lain dan memberikan kesempatan untuk bercerita, tanpa memberikan penilaian atau kritik.Â
Awal Mula Tren "We Listen, We Don't Judge"
Tren "We Listen, We Dont Judge" Ini bermula dari akun Tiktok @bccczsv, menampilkan 4 remaja yang masih bersekolah, mereka mengungkapkan rahasianya satu persatu secara bergantian.Â
Tak disangka, konten tersebut viral dan justru menjadi tren baru di kalangan para pengguna Tiktok, yang kemudian menyebar pembahasan dan penggunaannya ke platfrom-platfrom media sosial lainnya.Â
Karena konten tersebut bermuatan sensitif yang diduga dapat mencemarkan nama baik sekolah, akun Tiktok @bccczsv pun menghapus konten tersebut dan membuat klarifikasi untuk mempulihkannya. Â
Menariknya, tren ini justru diadopsi oleh influencer maupun pengguna media sosial pada umumnya di berbagai negara, sebagai konten hiburan dan menguji bonding dalam suatu hubungan, terutama pasangan kekasih.Â
Tak sedikit, mereka yang join memakai tren "We Listen, We Don't Judge" Ini duduk bersebelahan bernuansa deep talk maupun humor dan mengungkap rahasia secara bergantian.Â
Dari sekian juta akun yang join tren ini, melansir Dexerto, pada Sabtu (30/11/2024), Janie Ippolito bersama suaminya join tren dan mengaku bangga karena mendapatkan viwers lebih dari 34 juta di TikTok.Â
Dalam kontennya, dengan gaya bercandaan, Ippolito mengungkap kebohongan kepada suaminya, ia mengaku melakukan perawatan wajah, padahal sebenarnya ia melakukan suntik botox.Â