Pendidikan di Indonesia selalu menjadi subjek diskusi yang tak kunjung reda. Meskipun pendidikan diakui sebagai fondasi kemajuan bangsa, sistem pendidikan yang ada masih memperlihatkan kesenjangan signifikan dalam akses dan kualitas.Â
Apa yang seharusnya menjadi hak setiap individu, sering kali dipandang sebagai komoditas yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang memiliki kemampuan finansial lebih baik.Â
Artikel ini akan mencoba mengupas tantangan-tantangan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia, khususnya berkaitsn dengan ekonomi, agar kita senantiasa mengupayakan solusinya.Â
1. Ketimpangan Sosial dan Ketidakmerataan Akses Pendidikan
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan sosial, yang menyebabkan jurang dalam akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.Â
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, persentase angkatan kerja dengan pendidikan diploma dan sarjana di daerah perkotaan mencapai 75,34%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 24,66% di daerah pedesaan.Â
Hal ini menunjukkan masih adanya ketidakmerataan akses pendidikan, di mana penduduk desa kesulitan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Contohnya di daerah-daerah terpencil, jangankan anak-anak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, menempun pendidikan dasar pun mereka kesulitan.
Walaupun di Indonesia, secara umum pendidikan sekolah dasar gratis, tetapi terkadang akses perjalanan yang jauh jadi tantangannya, Selain itu, sering kali juga terpinggirkan sehingga fasilitasnya pun berbeda dengan sekolah gratis di perkotaan.Â
2. Komersialisasi Pendidikan: Sebuah Kesenjangan
Komersialisasi pendidikan khususnya pendidikan swasta, semakin memperlebar jurang antara siswa dari keluarga kaya dan miskin.Â