Mohon tunggu...
Gita Salsabila
Gita Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STEKOM 605 Majapahit

"How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world." — Anne Frank.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

31 Mei 2024   16:31 Diperbarui: 31 Mei 2024   17:52 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut China Selatan - Wikipedia 

Laut China Selatan adalah salah satu wilayah maritim paling strategis dan diperebutkan di dunia. Lokasinya yang penting bagi perdagangan internasional dan kekayaan sumber daya alamnya menjadikan kawasan ini rawan konflik. Banyak klaim oleh negara-negara di sekitar Laut China Selatan, termasuk Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, telah menciptakan ketegangan yang berpotensi mengganggu stabilitas regional. 

Indonesia, meskipun tidak terlibat langsung dalam sengketa klaim tersebut, tetap merasakan dampak dari konflik ini, terutama terkait dengan kedaulatan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang bersinggungan dengan Laut Natuna Utara.

                             

Konflik di Laut China Selatan sebagian besar didorong oleh klaim Tiongkok atas hampir seluruh wilayah tersebut, yang diwakili oleh "sembilan garis putus-putus" atau "nine-dash line". Klaim ini mencakup sebagian besar Laut China Selatan dan bertabrakan dengan klaim teritorial negara-negara ASEAN. Usaha-usaha Tiongkok untuk memperkuat klaimnya melalui upaya pembuatan pembuatan dan militerisasi di kawasan tersebut semakin memperburuk keadaan.

Banyak timbul kekhawatiran terkait pelanggaran batas ZEE yang berpotensi menjadi gangguan terhadao keamanan maritim Indonesia. Hal ini diperburuk Ketika kapal-kapal nelayan Tiongkok maupun kapal penjaga memasuki perairan Kepulauan Natuna.

Terdapat beberapa ancaman terhadap Kedaulatan Indonesia

1. Pelanggaran Batas ZEE:

Kedatangan kapal-kapal Tiongkok di perairan sekitar Natuna sering kali menimbulkan insiden yang mengancam kedaulatan maritim Indonesia. Pelanggaran ini menciptakan ketegangan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok serta menguji kemampuan Indonesia untuk mempertahankan batas maritimnya.

2. Keamanan dan Stabilitas Regional:

Ketegangan di Laut China Selatan berpotensi memicu konflik bersenjata yang dapat berdampak pada stabilitas kawasan. Indonesia, sebagai negara besar di ASEAN, memiliki kepentingan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. Eskalasi konflik dapat memaksa Indonesia untuk meningkatkan kesiagaan militer dan diplomatiknya.

3. Ekonomi Maritim Indonesia:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun