Mohon tunggu...
Gita Puspita
Gita Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sarjana kimia Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Saya adalah seorang mahasiswa sarjana kimia dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Hobi saya adalah bermain alat musik, berolahraga seperti jogging dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Industri Terhadap Lingkungan: Permasalahan Air di Sekitar Wilayah Industri di Rancaekek

2 April 2024   12:23 Diperbarui: 2 April 2024   12:28 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air yang berwarna kuning di Rancaekek (Dok. pribadi)

Air di sekitar industri dapat berwarna kuning dan berbau besi karena adanya kandungan besi dan mangan yang tinggi dalam air tersebut. Kandungan besi dan mangan ini tidak akan mempengaruhi warna, bau, dan rasa air jika kandungannya tidak terlalu tinggi. Namun, jika kandungan besi dan mangan sangat tinggi, air yang pada awalnya jernih akan memunculkan endapan berwarna kuning, merah, merah kecoklatan, bahkan hitam. Hal ini terjadi karena air yang tertampung sudah bercampur dengan udara, sehingga kandungan besi yang terlarut dalam air berubah menjadi butir-butir karat yang mengendap di dasar wadah.

Selain itu, kelebihan mangan dalam air juga dapat menimbulkan masalah estetika, seperti timbulnya noda di pakaian, bath tub, dan porselen. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, kelebihan mangan juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.

Air tanah yang berbau besi dan berwarna kuning juga dapat disebabkan oleh kandungan zat kimia mangan yang berlebihan. Normalnya, kandungan mangan dalam air tanah adalah sekitar 0,3 mg/l. Jika kandungannya melebihi takaran tersebut, maka air akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap. Selain berbau seperti besi, air tanah yang mengandung mangan juga dapat menimbulkan noda jika tumpah di porselen.

Kandungan besi dalam air tanah biasanya berasal dari keberadaan alami besi di formasi batuan bawah tanah dan air hujan yang menyusup melalui formasi tersebut. Saat air bergerak melalui batuan, sebagian besi larut dan terakumulasi dalam akuifer yang berfungsi sebagai sumber air tanah.

Air kuning dan berbau di sekitar wilayah Industri tekstil di Rancaekek dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Pencemaran air oleh limbah industri: Industri tekstil dapat menghasilkan limbah berupa limbah organik dan anorganik. Limbah ini dapat mencemari air dan merubah warna serta bau air di sekitar wilayah industri tersebut.

2. Kandungan besi dan mangan yang tinggi: Air yang terkontaminasi oleh industri tekstil mungkin mengandung konsentrasi besi dan mangan yang tinggi. Kandungan besi dan mangan yang berlebihan dapat menyebabkan air berubah warna menjadi kuning dan berbau besi.

3. Kondisi geologis atau struktur tanah yang buruk: Kualitas air sumur di sekitar wilayah industri tekstil dapat dipengaruhi oleh kondisi geologis atau struktur tanah yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan air menjadi keruh dan berwarna kuning.

4. Kebocoran pipa atau kerusakan pada sumur: Kebocoran pipa atau kerusakan pada sumur di sekitar wilayah industri tekstil juga dapat menyebabkan air menjadi keruh, berwarna kuning, dan berbau besi.

Untuk mengatasi masalah air kuning dan berbau di sekitar wilayah industri tekstil di Rancaekek, beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun